Tangerang, Lahatsatu.com – Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk menembus pasar global. Pada ajang Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40, Kemendag menggelar program konsultasi bisnis yang mempertemukan langsung pelaku usaha dengan perwakilan perdagangan (perwadag) Republik Indonesia di berbagai negara.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Fajarini Puntodewi, membuka secara resmi kegiatan ini di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Banten. Sebanyak 400 sesi konsultasi bisnis difasilitasi, melibatkan 200 peserta yang terdiri dari pelaku UMKM, eksportir, dan calon eksportir.

Sebanyak 47 perwakilan RI dari berbagai negara turut hadir sebagai narasumber, termasuk Atase Perdagangan, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei, Konsul Dagang Hong Kong, serta Fungsi Ekonomi KBRI Tunis dan KBRI Islamabad.
Fajarini menyampaikan apresiasinya atas antusiasme para pelaku usaha dan berharap sesi konsultasi ini menjadi wadah dialog yang konstruktif dan berdampak positif bagi kesiapan ekspor mereka. "Ini adalah kesempatan berharga untuk berjejaring dan menggali informasi penting," ujarnya.
Kegiatan ini merupakan agenda rutin di setiap penyelenggaraan TEI, bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pelaku usaha mengenai preferensi pasar di negara tujuan ekspor serta mencari solusi atas berbagai kendala yang mungkin dihadapi. Kemendag berharap komunikasi antara perwadag dan peserta tidak berhenti di sini, melainkan berlanjut dalam bentuk bimbingan dan pendampingan berkelanjutan.
Suci, pemilik usaha Mannaws Potato Chips dari Bandung, mengaku sangat terbantu dengan adanya program ini. Ia berencana melakukan ekspor perdana ke wilayah Asia Tenggara dan Asia Timur, dimulai dari Singapura dan Jepang. "Saya mendapatkan banyak informasi dari Perwadag RI Singapura dan Tokyo. Saya jadi lebih memahami apa saja yang perlu disiapkan. Misalnya, untuk pasar Jepang, saya jadi tahu detail preferensi penggunaan minyak dan kadar gula garam dalam produk," ungkapnya.