Besok, 21 Februari, Apple membuka pre-order iPhone 16e secara global. Namun, kehadirannya di Indonesia masih menjadi tanda tanya. Berdasarkan penelusuran Lahatsatu, hingga saat ini iPhone 16e belum mengantongi sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin), dan juga belum terdaftar di basis data postel Kominfo.
Apple sendiri mengumumkan pre-order akan dibuka di 59 negara dan wilayah, termasuk sejumlah negara besar seperti Amerika Serikat, Inggris, Cina, Jepang, dan India. Peluncuran resmi dijadwalkan pada 28 Februari. Menariknya, situs Apple Newsroom Indonesia menampilkan informasi mengenai iPhone 16e dengan varian warna dan kapasitas penyimpanan, namun tanpa secara eksplisit menyebutkan ketersediaan di Indonesia.
Status TKDN menjadi kendala utama. Tidak hanya iPhone 16e, varian iPhone 16 lainnya juga belum mendapatkan sertifikasi ini. Pemerintah, melalui Kemenperin dan Kementerian Investasi/BKPM, tengah bernegosiasi intensif dengan Apple. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan telah terjadi tiga kali pertemuan antara tim teknis Kemenperin dan Apple dalam sepekan terakhir untuk membahas perpanjangan sertifikasi TKDN iPhone 16. Negosiasi difokuskan agar manfaat yang diterima Indonesia sebanding dengan pangsa pasar yang diraih Apple di Tanah Air.
Agus juga memastikan Apple telah memenuhi kewajiban investasi sebesar US$ 10 juta (sekitar Rp 163,6 miliar) sebagai bagian dari komitmen mereka untuk mendapatkan sertifikat TKDN periode 2020-2023. Meskipun demikian, Kemenperin menilai proposal investasi Apple belum memenuhi empat aspek teknokratis yang telah ditetapkan pemerintah, sehingga Apple diminta untuk merevisi proposalnya. Pertemuan awal antara Apple dan Kemenperin telah dilakukan pada 7 Januari lalu. Kejelasan mengenai kehadiran iPhone 16e di Indonesia masih menunggu hasil negosiasi dan kepastian sertifikasi TKDN.
