Jakarta, Lahatsatu.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak rekor tertinggi baru pada level 8.068,00 pada perdagangan Kamis (18/9/2025). Kenaikan signifikan ini didorong oleh aktivitas transaksi yang tinggi dari investor ritel, meskipun nilai aset yang mereka miliki secara keseluruhan lebih kecil dibandingkan investor institusional.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, mengungkapkan bahwa investor ritel menjadi motor penggerak utama IHSG saat ini. "Memang kalau dari sisi kepemilikannya itu seolah kita itu lebih kecil daripada institusional, tetapi yang menggerakkan indeks ke 8.000 segala macam, itu adalah investor ritel," ujarnya dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI.

Inarno menjelaskan bahwa investor ritel cenderung lebih aktif dalam melakukan transaksi dibandingkan investor institusional yang cenderung menahan diri. Data menunjukkan bahwa nilai aset kepemilikan investor ritel saat ini mencapai Rp 2.001,95 triliun, sementara investor institusional memiliki aset sebesar Rp 7.415,24 triliun.
"Yang institusional itu tidak hanya ini ya, termasuk itu pemegang saham misalnya dari BCA, pemegang saham dari BCA itu kan diam saja. Jadi saya walaupun kepemilikannya daripada ritel itu kecil, tetapi ini yang menggerakkan indeks," tegasnya.
Pertumbuhan investor pasar modal juga mengalami peningkatan yang signifikan. Hingga 12 September 2025, jumlah investor mencapai 18.289.007 orang, dengan penambahan 3,42 juta investor sepanjang tahun ini. "Hal ini melampaui target dari yang kita tetapkan bahwasannya SID itu kita tetapkan 2 juta satu tahun, dan ini alhamdulillah telah melampaui target dari kita," imbuhnya.