Jakarta – Nilai tukar Dolar Amerika Serikat (AS) kembali menunjukkan taringnya di pasar valuta asing. Pada perdagangan pagi ini, Rabu (8/10/2025), mata uang Paman Sam tersebut berhasil menguat terhadap Rupiah, menembus level Rp 16.617.
Berdasarkan pantauan Lahatsatu dari data Bloomberg, Dolar AS mencatatkan kenaikan sebesar 56 poin atau 0,34% dibandingkan posisi sebelumnya. Pergerakan ini menandakan tekanan yang kembali dirasakan oleh Rupiah di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Selain terhadap Rupiah, Dolar AS juga menunjukkan performa yang beragam terhadap mata uang negara lain. Mata uang ini tercatat melemah tipis terhadap Yuan China sebesar 0,01%. Namun, Dolar AS berhasil mengungguli sejumlah mata uang utama lainnya, seperti Dolar Australia (menguat 0,26%), Yen Jepang (menguat 0,44%), Dolar Singapura (menguat 0,19%), Pound Sterling (menguat 0,24%), dan Euro (menguat 0,33%).
Penguatan Dolar AS ini menjadi perhatian pelaku pasar, mengingat dampaknya yang luas terhadap perekonomian Indonesia. Kenaikan nilai tukar Dolar AS berpotensi memicu kenaikan harga barang impor dan meningkatkan beban utang luar negeri yang berdenominasi Dolar AS. Para analis pasar akan terus memantau perkembangan ini untuk mengantisipasi dampak lebih lanjut terhadap stabilitas ekonomi nasional.