Generasi Z, yang akrab dengan dunia digital, ternyata menjadikan dokter influencer sebagai sumber informasi kesehatan utama. Tren ini membuka peluang baru bagi para dokter untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan mendorong perubahan dalam strategi pemasaran produk kesehatan.
Natalie Anzalna, Country Manager Hello Sehat Indonesia, mengungkapkan bahwa konsumen saat ini mencari informasi, termasuk tentang kesehatan, di media sosial. Sebuah survei Forbes menunjukkan bahwa 80% Gen Z mengandalkan platform seperti TikTok, Instagram, dan X (Twitter) untuk mendapatkan informasi.
Alasan utama Gen Z memilih media sosial sebagai sumber informasi adalah konten yang singkat, menghibur, dan menarik. Survei Hello Sehat menunjukkan bahwa pengguna mereka mencari informasi kesehatan melalui Instagram (63%), YouTube (61%), dan TikTok (43%).
Tren ini mendorong para dokter untuk memanfaatkan media sosial sebagai platform edukasi kesehatan. Mereka menciptakan konten yang ringan dan menghibur untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Studi Hello Health menunjukkan bahwa rata-rata pengikut dokter influencer di media sosial mencapai 6.000 hingga 1,5 juta.
Dokter yang aktif di media sosial dikenal sebagai dokter influencer atau Doctor Opinion Leader (DOL). "Mereka memiliki pengaruh besar terhadap keputusan pasien terkait kesehatan," ujar Natalie dalam acara Hello Health "Digital Health: The Changing Rules of Engagement" di Jakarta.
Grace Joselini Corlesa, salah satu dokter influencer, menambahkan bahwa media sosial memungkinkan dokter untuk menjelaskan informasi kesehatan yang sedang tren. "Misalnya, lari marathon sedang populer. Kami bisa memberikan edukasi yang relevan terkait hal ini," jelasnya.
Tren dokter influencer menunjukkan bahwa dunia kesehatan semakin terintegrasi dengan teknologi digital. Para dokter kini memiliki platform baru untuk berbagi pengetahuan dan membangun kepercayaan dengan pasien, terutama generasi muda yang aktif di media sosial.
