Jakarta, 8 Januari 2022 – Industri e-commerce Indonesia kembali menyajikan berita mengejutkan. Bukalapak, salah satu pemain besar di pasar daring, resmi menutup layanan jual beli produk fisik pada 7 Januari 2022. Keputusan ini diambil sebagai bagian dari strategi transformasi perusahaan untuk fokus pada penjualan produk virtual seperti pulsa, paket data, dan pembayaran tagihan. Pelanggan masih dapat bertransaksi produk virtual hingga 9 Januari mendatang, sementara pengunggahan produk baru oleh pelapak dihentikan mulai 1 Februari 2022. Semua pesanan yang belum terproses hingga 2 Maret pukul 23.59 WIB akan otomatis dibatalkan dan dana akan dikembalikan melalui BukaDompet.
Langkah Bukalapak ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan pelaku usaha dan konsumen. Perusahaan menyatakan telah menyiapkan panduan bagi para pelapak untuk proses transisi, termasuk penarikan saldo dan pengunduhan data transaksi.

Di tengah kabar tersebut, berita lain datang dari sektor transportasi online. Meskipun Gojek dan Grab mendominasi pasar, Lahatsatu mencatat sejumlah startup ojek online telah gulung tikar. Salah satu yang menarik perhatian adalah Zendo, yang dikelola Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU), yang tetap bertahan sejak 2015. Zendo, dengan lebih dari 700 mitra pengemudi dan 2.000 mitra layanan, menunjukkan ketahanan di tengah persaingan ketat.
Sementara itu, dunia investasi diramaikan oleh rencana IPO (Initial Public Offering) beberapa perusahaan. Kunjungan Fore Coffee dan East Ventures ke Bursa Efek Indonesia (BEI) memicu spekulasi akan segera adanya IPO. Meskipun pihak East Ventures menyatakan kunjungan tersebut hanya silaturahmi, pergerakan tersebut tetap menarik perhatian pasar.
Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dipengaruhi sentimen global dan domestik. Analis memprediksi saham-saham tertentu seperti Telkom, Bank Jago, dan Medco Energi akan menjadi pilihan menarik. Kebijakan ekonomi AS dan data ekonomi domestik menjadi faktor kunci yang mempengaruhi pergerakan IHSG.
Menariknya, saham PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), anak usaha PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), diprediksi akan mengalami auto reject atas (ARA) pada debut IPO-nya di BEI pada 8 Januari 2022. Hal ini didorong oleh tingginya minat investor dan proses penjatahan saham yang diperkirakan ketat.