Hacker Bjorka kembali menjadi sorotan setelah menjual data pajak milik enam juta warga Indonesia di forum jual beli data BreachForums seharga US$ 10 ribu atau setara Rp 150 juta. Data yang dijual meliputi informasi sensitif seperti NIK, NPWP, nama, alamat, dan data pribadi lainnya.
Kejahatan siber Bjorka ini bukan yang pertama kali. Sejak kemunculannya empat tahun lalu, Bjorka telah membobol sejumlah data penting di Indonesia, termasuk data pelanggan Tokopedia pada April 2020.
Lahatsatu telah mengonfirmasi kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengenai dugaan kebocoran data pajak tersebut dan progres pencarian Bjorka. Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dari pihak Kominfo.
Menanggapi kejadian ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar dilakukan mitigasi terkait dugaan kebocoran data pajak. Ia menegaskan bahwa kejadian serupa juga terjadi di beberapa negara lain dan kemungkinan disebabkan oleh kelalaian dalam penyimpanan data atau penggunaan password yang lemah.
"Saya sudah memerintahkan Kominfo, Kementerian Keuangan, dan BSSN untuk memitigasi secepatnya," ujar Jokowi di sela peresmian jalan Tol Solo – Yogyakarta di Gerbang Tol Banyudono Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (19/9).
Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi pemerintah dan seluruh masyarakat untuk meningkatkan keamanan data dan sistem informasi.