Sebuah survei terbaru menunjukkan bahwa penggunaan kecerdasan buatan (AI) di tempat kerja ternyata membawa dampak positif bagi para pekerja. Survei HP Work Relationship Index 2024 yang dilakukan oleh Edelman Data and Intelligence pada 10 Mei hingga 21 Juni di 12 negara, termasuk Indonesia, menemukan bahwa pekerja yang menggunakan AI lebih bahagia dengan pekerjaan mereka.
Survei ini melibatkan 15.600 responden, terdiri dari 12.000 knowledge worker, 2.400 IT decision makers, dan 1.200 business leaders. Hasilnya menunjukkan bahwa 28% pekerja kategori knowledge worker memiliki hubungan yang sehat dengan pekerjaan mereka, dan pekerja yang menggunakan AI menunjukkan tingkat kebahagiaan 11 poin lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakan AI.
Salah satu alasan di balik peningkatan kebahagiaan ini adalah AI membantu mengurangi kekhawatiran pekerja akan tergantikan oleh teknologi. Survei menunjukkan bahwa 37% pekerja yang tidak menggunakan AI merasa cemas pekerjaan mereka akan digantikan oleh teknologi, meningkat lima poin dari tahun lalu.
Di antara 12 negara yang disurvei, Amerika dan Indonesia mencatatkan peningkatan tertinggi dalam hal hubungan pekerja dengan pekerjaan, masing-masing naik enam poin. Temuan ini menunjukkan bahwa AI tidak hanya meningkatkan efisiensi kerja, tetapi juga memberikan dampak positif bagi kesejahteraan para pekerja.