Jakarta – Kecerdasan buatan (AI) kini semakin dekat dengan dunia kesehatan di Indonesia. Google dan perusahaan kesehatan asal Singapura, Hello Sehat, berkolaborasi untuk menghadirkan platform berbasis AI yang diharapkan dapat meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat.
Hello Sehat, yang dikenal dengan platform informasi kesehatan digitalnya, mengembangkan fitur AI bernama Gen AI Chatbot. Fitur ini dirancang untuk memberikan jawaban akurat seputar kesehatan berdasarkan data yang diolah dan diawasi oleh dokter dan ahli kesehatan.
"Studi internal kami menunjukkan bahwa 89% responden di Indonesia mengharapkan AI dapat secara signifikan meningkatkan aksesibilitas kesehatan," ungkap Sudesh Kumar, Chief Operating Officer Hello Health Group, dalam acara "Digital Health: The Changing Rules of Engagement" di Jakarta, Kamis (26/9). "Sebanyak 50% percaya bahwa AI merupakan masa depan kesehatan dan kesejahteraan."
Langkah Hello Sehat ini sejalan dengan inisiatif Google yang telah menghadirkan fitur AI generatif untuk sektor kesehatan sejak Mei lalu. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dalam keterangannya di laman Kementerian Kesehatan, menyatakan bahwa penggunaan AI di bidang kesehatan akan memberikan dukungan data yang lebih akurat.
"Di dalam tubuh manusia terdapat lebih dari 30 juta gen, 87 miliar neuron yang mayoritas berada di otak, 300 triliun sel, dan 37 triliun microbiome, yang saling terhubung dan memengaruhi kesehatan manusia," jelas Menkes Budi. "AI dapat mengubah cara kerja kedokteran dan membantu dokter dalam mendeteksi penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dengan lebih mudah, cepat, dan presisi."
Google Cloud menyediakan berbagai layanan kesehatan berbasis AI, termasuk MedLM untuk analisis data kesehatan, Healthcare API untuk integrasi data, alat analisis untuk memahami tren perawatan, platform machine learning untuk model pembelajaran, serta memastikan keamanan dan kepatuhan data pasien.
Layanan kesehatan berbasis AI dari Google dan Hello Sehat diharapkan dapat mempermudah diagnosa penyakit, meningkatkan efisiensi layanan kesehatan, dan memberikan akses informasi yang lebih mudah bagi masyarakat.
