AI Huawei Percepat Penemuan Obat Baru, Pangkas Biaya Riset Miliaran Rupiah

Huawei, perusahaan teknologi asal China, tengah berinovasi di bidang kesehatan dengan mengembangkan model AI (Artificial Intelligence) untuk mempercepat penemuan obat baru. Melalui anak usahanya, Huawei

Redaksi

AI Huawei Percepat Penemuan Obat Baru, Pangkas Biaya Riset Miliaran Rupiah

Huawei, perusahaan teknologi asal China, tengah berinovasi di bidang kesehatan dengan mengembangkan model AI (Artificial Intelligence) untuk mempercepat penemuan obat baru. Melalui anak usahanya, Huawei Cloud, perusahaan ini meluncurkan model AI Pangu yang diklaim mampu memangkas waktu dan biaya riset obat secara signifikan.

Pangu Models 3.0, sistem model AI yang dilatih dengan data berskala besar dan algoritma mesin pembelajaran, telah menunjukkan hasil yang menjanjikan. Model ini mampu memprediksi cuaca, mengidentifikasi kerusakan kereta api, dan membantu proses pertambangan. Namun, di bidang kesehatan, Pangu memiliki potensi yang lebih besar.

AI Huawei Percepat Penemuan Obat Baru, Pangkas Biaya Riset Miliaran Rupiah
Gambar Istimewa : cdn1.katadata.co.id

Li Guang, AI Director Solution Architect APAC Region Huawei Cloud, menjelaskan bahwa biaya pengembangan obat hingga persetujuan penggunaannya bisa mencapai lebih dari US$ 1 juta atau sekitar Rp 15,1 miliar. Prosesnya pun bisa memakan waktu hingga 10 tahun. "Dengan AI, kami bisa memangkas waktu pengembangan obat dari beberapa tahun menjadi hanya beberapa bulan," ujar Li Guang.

Pangu menggunakan pengkodean khusus untuk mengubah struktur molekular menjadi numerikal, sehingga meningkatkan akurasi struktur molekul dan atribusi. Model ini telah mempelajari struktur kimia dari 1,7 miliar molekul mirip obat melalui platform R&D obat terpadu Huawei, EIHealth.

Model AI tersebut mampu menciptakan representasi mendalam dari senyawa molekul kecil, mencocokkan molekul obat dan protein target, serta memprediksi atribut biokimia molekul baru. Dengan kemampuan ini, Pangu dapat menghasilkan molekul obat baru dengan cepat dan mengoptimalkan senyawa utama yang teridentifikasi secara terarah.

Generator molekul Pangu telah menghasilkan arsip 100 juta molekul kecil mirip obat, dengan tingkat kebaruan 99,68%. Ini membuka peluang tak terbatas untuk menemukan obat baru. "Pembuatan obat memang sulit, mahal, dan memakan banyak waktu, dengan tingkat keberhasilan di bawah 10%," tulis laman resmi Huawei Cloud.

Inovasi Huawei ini diharapkan dapat membantu mempercepat proses penemuan obat baru, mengurangi biaya riset, dan meningkatkan peluang keberhasilan dalam pengembangan obat. Dengan demikian, masyarakat dapat memperoleh manfaat dari obat-obatan yang lebih efektif dan terjangkau.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih
Laporkan

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar

ads cianews.co.id banner 1