Injourney, perusahaan pengelola kepariwisataan, tengah berbenah besar-besaran di Bandara Soekarno-Hatta. Revitalisasi dilakukan untuk menyambut lonjakan penumpang selama Lebaran 2025. Direktur Utama Injourney, Maya Watono, mengungkapkan bahwa Terminal 2F menjadi fokus utama revitalisasi. Terminal seluas hampir 44 ribu meter persegi ini ditargetkan mampu menampung hingga 12 juta penumpang per tahun. Tidak hanya itu, Terminal 1B juga dioptimalkan, meningkatkan kapasitasnya dari 3,3 juta menjadi 7,7 juta penumpang per tahun.
"Menjelang Lebaran, transformasi di Bandara Soekarno-Hatta terus berlanjut. Sebelumnya, kami telah melakukan banyak perubahan di Terminal 3," jelas Maya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (21/3).

Revitalisasi Terminal 2F juga dirancang untuk mengakomodasi peningkatan jumlah jemaah umrah. Dengan kapasitas yang lebih besar, diharapkan kenyamanan para jemaah dapat terjamin. Proyeksi Lahatsatu Airports menunjukkan peningkatan trafik penumpang di 37 bandara yang dikelolanya selama periode Lebaran 2025 (21 Maret – 11 April 2025) mencapai 10,8 juta penumpang, naik 9% dari tahun sebelumnya. Untuk mengantisipasi hal ini, posko mudik Lebaran akan kembali diaktifkan, dilengkapi dengan fasilitas pemantauan CCTV untuk keamanan dan kenyamanan penumpang.
Revitalisasi bandara ini merupakan bagian dari transformasi menyeluruh Injourney. Sebagai proyek percontohan, transformasi difokuskan pada dua bandara besar: Soekarno-Hatta dan I Gusti Ngurah Rai Bali. Tujuannya, meningkatkan profitabilitas dan kualitas operasional bandara.
Transformasi Injourney tidak hanya menyentuh sektor kebandarudaraan. Perusahaan juga gencar mempromosikan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika (KEK) Mandalika, KEK Kesehatan Sanur, dan melakukan penataan ulang Candi Borobudur. Lebih jauh, Injourney berkomitmen pada prinsip keberlanjutan (ESG) melalui berbagai program, seperti penanaman pohon dan pengelolaan sampah.
"Sebagai strategic holding and tourism orchestrator, InJourney berupaya mendorong pariwisata berkelanjutan untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia," tambah Maya. Injourney optimistis dapat meningkatkan kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB dari 4,1% menjadi 6% pada 2029.
Injourney didukung oleh enam anak perusahaan yang fokus pada pengembangan aviasi dan pariwisata: InJourney Airports, InJourney Aviation Services, InJourney Destination Management, InJourney Tourism Development Corporation, InJourney Hospitality, dan InJourney Retail.