Jakarta – Presiden Prabowo Subianto kembali menggelar pertemuan tertutup dengan sejumlah konglomerat nasional di Istana Merdeka, Jumat (7/3). Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari pertemuan serupa pada Kamis (6/3) malam, dan kali ini turut menghadirkan Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates.
Para taipan yang hadir, antara lain Chairul Tanjung (CT Corp), Tomy Winata (Artha Graha Grup), Prajogo Pangestu (Barito Grup), Sugianto Kusuma (Agung Sedayu Group), Andi Syamsuddin Arsyad (Jhonlin Group), Anthony Salim (Grup Salim), Franky Oesman Widjaja (Sinar Mas Grup), Garibaldi Thohir (ADRO), James Riady (Lippo Grup), Dato Sri Tahir (Mayapada Grup), Hilmi Panigoro (Medco Energy), dan Anindya Bakrie (Kadin).

Chairul Tanjung mengungkapkan pertemuan tersebut membahas strategi pembangunan ekonomi Indonesia, dengan Ray Dalio berbagi wawasan dan pengalamannya. Sementara itu, Tomy Winata menekankan pentingnya pertemuan ini dalam upaya menciptakan lapangan kerja dan mengurangi angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Ia menyebut Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) sebagai salah satu fokus pembahasan. "Pokoknya penciptaan lapangan pekerjaan supaya masyarakat lebih baik hidupnya, lebih makmur," ujar Tomy.
Prajogo Pangestu menambahkan pentingnya kerja sama semua pihak untuk memajukan Indonesia. "Semua ke depan harus kerja sama, bersama-sama," tegasnya.
Pertemuan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam melibatkan sektor swasta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia, khususnya dalam konteks pengembangan Danantara dan penciptaan lapangan kerja. Para konglomerat tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan tujuan tersebut.