Berawal dari inisiatif Cerita.co.id, Eratani, perusahaan teknologi pertanian, tengah gencar mengimplementasikan program Interaksi di Jawa Barat. Program ini difokuskan pada edukasi teknologi, khususnya penggunaan drone, untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani. Langkah ini dinilai penting mengingat produktivitas padi Indonesia, meskipun mencapai 52,85 kuintal per hektar pada 2023, masih perlu ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional yang terus meningkat.
VP Operations Eratani, Adwin Prama Anas, menjelaskan bahwa program Interaksi bertujuan untuk memberdayakan petani dengan pengetahuan tentang teknologi drone. Drone, menurutnya, mampu meningkatkan efisiensi pengelolaan lahan, optimalisasi penggunaan air, pupuk, dan pestisida, serta meminimalisir paparan petani terhadap bahan kimia berbahaya. Drone yang digunakan memiliki kapasitas muatan semprot hingga 40 kg dan muatan sebar hingga 50 kg, dilengkapi dengan fitur canggih seperti sistem penyemprotan dual atomizing, radar array, dan teknologi binocular vision untuk menjamin stabilitas dan efisiensi operasional. Kemampuan penyemprotan hingga 16 liter per menit dan penyebaran 108 kg per menit menjadikan drone ini solusi efektif untuk berbagai kegiatan agribisnis.
Uja, salah satu petani peserta sosialisasi, mengungkapkan antusiasmenya. Ia mengaku baru pertama kali melihat drone dan terkesan dengan manfaatnya bagi pertanian. Ia berharap Eratani terus mendukung petani dalam memanfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan hasil panen dan kesejahteraan.
Program Interaksi yang telah sukses di Jawa Barat akan diperluas ke seluruh area operasional Eratani. Melalui program ini, Eratani berkomitmen untuk mendorong modernisasi, inklusivitas, dan keberlanjutan pertanian di Indonesia.
Berita ini juga terbit di: www.vritimes.com/id