Sumber: Cerita.co.id
DeepSeek AI, chatbot kecerdasan buatan (AI) besutan perusahaan rintisan China, DeepSeek, tengah menjadi perbincangan hangat di dunia teknologi. Diluncurkan pada Januari 2024 oleh Liang Wenfeng, mantan manajer hedge fund, DeepSeek AI, khususnya model utamanya DeepSeek-R1, telah berhasil menarik perhatian global berkat teknologi canggih dan pendekatannya yang inklusif. Bahkan, di App Store Amerika Serikat, DeepSeek AI telah melampaui jumlah unduhan ChatGPT.
Keunggulan DeepSeek AI terletak pada reasoning engine-nya yang berbasis reinforcement learning. Teknologi ini menghasilkan performa tinggi dengan kebutuhan komputasi yang rendah, menjadikannya efisien dan terjangkau bagi pengguna individu maupun pengembang skala kecil. Berbeda dengan ChatGPT yang berbayar, DeepSeek AI menawarkan layanan gratis untuk pengguna individu. Bagi pengembang, biaya yang dikenakan pun jauh lebih murah, hanya $0,14 per juta token.
DeepSeek-R1 juga menunjukkan performa kompetitif, menyaingi model GPT-4 dalam hal pemrograman dan penyelesaian masalah matematika. Hal ini semakin diperkuat dengan filosofi open-source yang dianut DeepSeek AI, mendorong kolaborasi dan inovasi dari berbagai pihak. Strategi geopolitik DeepSeek juga patut diacungi jempol, berhasil mengamankan 10.000 chip Nvidia H100 di tengah tantangan ekspor chip dari AS.
Dampak kehadiran DeepSeek AI cukup signifikan. Secara global, DeepSeek AI menantang dominasi AS di industri AI dan berkontribusi pada demokratisasi teknologi AI dengan biaya rendah dan pendekatan open-source-nya.
Berita ini juga terbit di: www.vritimes.com/id
