Ancaman Tenggelamkan Kapal: Prabowo Perang Melawan Impor Tekstil Ilegal

Jakarta – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengeluarkan ancaman tegas terhadap penyelundupan tekstil ilegal. Ia berjanji akan menenggelamkan kapal-kapal yang kedapatan mengangkut barang tekstil impor ilegal

Redaksi

Ancaman Tenggelamkan Kapal: Prabowo Perang Melawan Impor Tekstil Ilegal

Jakarta – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengeluarkan ancaman tegas terhadap penyelundupan tekstil ilegal. Ia berjanji akan menenggelamkan kapal-kapal yang kedapatan mengangkut barang tekstil impor ilegal ke Indonesia. Pernyataan keras ini dilontarkan Prabowo dalam arahan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Senin (30/12).

Prabowo menilai maraknya penyelundupan tekstil telah menyebabkan industri tekstil dalam negeri merugi dan mengancam mata pencaharian ratusan ribu pekerja. Ia pun tengah berkonsultasi dengan para ahli hukum untuk memastikan kewenangan presiden dalam memberantas praktik ilegal tersebut. "Kalau mereka mengancam kehidupan rakyat Indonesia, kalau perlu kita tenggelamkan kapal-kapal itu," tegasnya.

Ancaman Tenggelamkan Kapal: Prabowo Perang Melawan Impor Tekstil Ilegal
Gambar Istimewa : cdn1.katadata.co.id

Ancaman Prabowo ini bukan tanpa dasar. Data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenKopUKM) menunjukkan impor tekstil dan produk tekstil (TPT) yang masuk ke Indonesia dua kali lipat lebih besar dari data resmi Badan Pusat Statistik (BPS). Kerugian negara akibat penyelundupan ini ditaksir mencapai Rp 11,83 triliun per tahun.

Plt. Deputi Bidang UKM KemenKopUKM, Temmy Setya Permana, menjelaskan selisih data tersebut terutama berasal dari pakaian jadi (pos tarif 60-63). Impor ilegal ini, menurut Temmy, mendistorsi harga pasar karena dijual sangat murah, terutama secara daring, dengan harga berkisar Rp 3.500 hingga Rp 10.000 per lembar. Angka ini belum termasuk pakaian bekas impor ilegal yang bahkan tidak tercatat sama sekali.

Akibatnya, Indonesia kehilangan sekitar 67.000 lapangan kerja dengan total kerugian pendapatan mencapai Rp 2 triliun per tahun. Selain itu, negara juga kehilangan potensi pendapatan hingga Rp 6,2 triliun per tahun. Pernyataan Prabowo ini menjadi sinyal kuat pemerintah akan mengambil langkah tegas untuk melindungi industri tekstil dalam negeri dari ancaman impor ilegal.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih
Laporkan

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar

ads cianews.co.id banner 1