Dorong Kampus Jadi Pabrik Wirausaha, Kemenkop UKM Gandeng Kampus

Yogyakarta – Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) gencar mendorong kampus menjadi pusat pengembangan wirausaha di Indonesia. Melalui program Entrepreneur Hub, Kemenkop UKM mengajak berbagai

Redaksi

Dorong Kampus Jadi Pabrik Wirausaha, Kemenkop UKM Gandeng Kampus

Yogyakarta – Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) gencar mendorong kampus menjadi pusat pengembangan wirausaha di Indonesia. Melalui program Entrepreneur Hub, Kemenkop UKM mengajak berbagai kampus untuk mencetak para wirausahawan muda yang siap bersaing di era digital.

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, dalam kuliah umum di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Jumat (11/10/2024), menekankan pentingnya peran kampus dalam melahirkan wirausahawan handal. "Di berbagai negara, kewirausahaan dirancang secara strategis dari perguruan tinggi berbasis riset dan inovasi. Di sinilah peran besar universitas seperti UGM," ujar Teten.

Dorong Kampus Jadi Pabrik Wirausaha, Kemenkop UKM Gandeng Kampus
Gambar Istimewa : cdn1.katadata.co.id

Teten mendorong mahasiswa yang memiliki bisnis untuk dibimbing melalui lembaga inkubasi. Hal ini bertujuan agar mereka siap menjadi pebisnis yang andal saat lulus kuliah.

Program Entrepreneur Hub ini juga dirancang untuk mengembangkan ekosistem bisnis bagi pelaku UMKM. Kemenkop UKM telah menghubungkan 500 startup dari anak muda dengan investor dari berbagai negara seperti Korea Selatan, Jepang, Belanda, dan Australia.

"UMKM harus mendapat akses inovasi, teknologi, dan digitalisasi melalui program rumah produksi bersama yang dikelola oleh koperasi," tambah Teten. Ia berharap kolaborasi ini dapat melahirkan program-program kewirausahaan yang memberi ruang bagi mahasiswa untuk berinovasi dan menjadi entrepreneur sukses.

Wakil Rektor bidang Pendidikan & Pengajaran UGM, Wening Udasmoro, mengungkapkan bahwa UGM memiliki peran penting dalam pengembangan kewirausahaan, baik di bidang akademik maupun ekosistem. UGM memiliki Galangan Inovasi dan Kreativitas (GIK) yang menjadi pusat pengembangan inovasi dan kewirausahaan.

"Selain itu, UGM juga menyediakan bisnis inkubator yang merupakan program untuk mahasiswa yang punya bisnis. Saat ini sudah 50 perusahaan rintisan yang terdaftar di bawah program inkubasi UGM dan beberapa sudah berhasil mendapatkan pendanaan," jelas Wening.

UGM berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Kemenkop UKM dan Keluarga Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (KAFEGAMA), untuk mengembangkan UMKM.

Acara kuliah umum ini juga diisi dengan sesi diskusi panel yang menghadirkan berbagai pemangku kepentingan dalam pengembangan UMKM dan kewirausahaan. Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop UKM, Siti Azizah, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan akademisi dalam membentuk ekosistem wirausaha yang berkelanjutan.

Head of Public Policy and Government Relations Tokopedia, Hilmi Adrianto, menjelaskan bahwa platform digital seperti Tokopedia memiliki peran penting untuk membantu UMKM dalam membangun usahanya, termasuk untuk mengakses pasar nasional.

Dr. Rocky Adiguna, Sekretaris Program Studi MBA FEB UGM, menggarisbawahi pentingnya pendidikan kewirausahaan di universitas untuk mencetak wirausaha muda yang tangguh dan siap bersaing di era digital.

Anugrah Pakerti, Founder & CEO AVO Innovation Technology, berbagi pengalamannya dalam membangun perusahaan berbasis inovasi, serta bagaimana digitalisasi dapat menjadi katalisator bagi pertumbuhan UMKM di Indonesia.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih
Laporkan

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar

ads cianews.co.id banner 1