Harbolnas di Tengah Deflasi: E-commerce Tetap Optimis?

Menjelang akhir tahun, pesta diskon online kembali hadir melalui program Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas). Namun, tahun ini Harbolnas digelar di tengah tren deflasi yang

Redaksi

Harbolnas di Tengah Deflasi: E-commerce Tetap Optimis?

Menjelang akhir tahun, pesta diskon online kembali hadir melalui program Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas). Namun, tahun ini Harbolnas digelar di tengah tren deflasi yang melanda Indonesia selama lima bulan terakhir. Bagaimana dampaknya bagi industri e-commerce?

Direktur Ekonomi Digital CELIOS, Nailul Huda, menilai bahwa platform e-commerce mungkin tidak akan terpengaruh signifikan oleh deflasi. Ia meyakini daya beli masyarakat masih akan tercurah dalam periode Harbolnas, terutama di akhir tahun. "Kami berharap ada peningkatan daya beli seiring dengan adanya pendapatan dari bonus akhir tahun," ujar Nailul.

Harbolnas di Tengah Deflasi: E-commerce Tetap Optimis?
Gambar Istimewa : cdn1.katadata.co.id

Selain bonus, e-commerce biasanya menerapkan diskon besar di periode Harbolnas, terutama pada tanggal kembar seperti 10 Oktober, 11 November, dan 12 Desember. Namun, Nailul mengingatkan bahwa dampak deflasi tetap terasa bagi sebagian masyarakat. "Bagi mereka yang kehilangan daya beli akibat PHK, tentu dua faktor tersebut tidak berpengaruh karena pendapatan mereka pun tak ada," jelasnya.

Data transaksi e-commerce tahun 2023 menunjukkan pengaruh daya beli terhadap industri ini. Nilai transaksi e-commerce mencapai Rp 454 triliun, turun dibandingkan tahun 2022 yang mencapai Rp 476 triliun.

Nailul menekankan pentingnya peran Harbolnas bagi e-commerce untuk mendorong nilai dan volume perbelanjaan. Namun, ia meminta agar e-commerce mempromosikan produk lokal, bukan impor.

Deflasi yang terjadi selama lima bulan terakhir, dari Mei hingga September 2024, disebabkan oleh penurunan harga pangan bergejolak (volatile food). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi pada September 2024 mencapai 0,12% secara bulanan, lebih dalam dibandingkan bulan sebelumnya.

Kementerian Perdagangan menjelaskan bahwa deflasi ini bermula dari penurunan permintaan pasar global. Ekspor turun akibat permintaan yang rendah, sehingga terjadi penurunan produksi di sektor industri. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan melakukan PHK, yang berdampak pada daya beli masyarakat.

Di tengah kondisi ini, Harbolnas 2024 menjadi ujian bagi industri e-commerce. Keberhasilan mereka dalam menarik minat konsumen dan mendorong transaksi akan menjadi indikator penting bagi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih
Laporkan

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar

ads cianews.co.id banner 1