E-commerce asal Cina, Temu, dikabarkan tengah mengincar platform belanja online lokal di Vietnam. Kabar ini muncul setelah Temu diisukan ingin mengakuisisi Bukalapak, platform e-commerce Indonesia, untuk menembus pasar Tanah Air.
Rumor akuisisi Bukalapak mencuat setelah harga saham perusahaan tersebut melonjak signifikan. Hal ini dikaitkan dengan masuknya Temu ke pasar Indonesia, mengingat TikTok, yang memiliki induk usaha di Cina, ByteDance, telah mengakuisisi Tokopedia pada akhir tahun lalu.
Bukalapak sendiri enggan menanggapi rumor tersebut. Fairuza Ahmad Iqbal, AVP of Media & Communication at Bukalapak, menyatakan informasi resmi terkait perusahaan akan disampaikan melalui laman keterbukaan informasi OJK.
Namun, Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi menyatakan keberatan jika Temu benar-benar mengakuisisi Bukalapak. Ia menilai model bisnis Temu yang menghubungkan langsung konsumen dengan pabrik berpotensi menghancurkan UMKM di Indonesia.
Sementara itu, Temu telah resmi hadir di Vietnam pada Senin (7/10). Momentum Works, perusahaan venture builder yang berbasis di Singapura, menyebutkan bahwa Temu sedang dalam pembicaraan dengan salah satu platform e-commerce lokal di Vietnam untuk kemungkinan akuisisi.
Kehadiran Temu di Vietnam masih dalam tahap awal. Platform ini baru tersedia dalam bahasa Inggris dan hanya menerima pembayaran dengan kartu kredit. Momentum Works memperkirakan Temu akan menambah opsi bahasa, metode pembayaran, dan logistik jika ingin serius bersaing di pasar Vietnam.
Temu saat ini telah hadir di 82 negara, termasuk Vietnam, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Brunei Darussalam. Pengiriman di Vietnam lebih cepat dibandingkan dengan Malaysia dan Filipina, karena dapat dilakukan melalui jalur darat dari Guangzhou, Cina.