Zhang Yiming, Sang Raja TikTok: Dari Startup hingga Puncak Kekayaan di Cina

Zhang Yiming, pendiri ByteDance, induk perusahaan TikTok, kini bertengger di puncak daftar orang terkaya di Cina, menurut Forbes Real-Time Billionaires List. Kekayaannya diperkirakan mencapai US$

Redaksi

Zhang Yiming, pendiri ByteDance, induk perusahaan TikTok, kini bertengger di puncak daftar orang terkaya di Cina, menurut Forbes Real-Time Billionaires List. Kekayaannya diperkirakan mencapai US$ 45,6 miliar, setara dengan Rp 702 triliun.

Keberhasilan Zhang Yiming dalam membangun kerajaan digitalnya dimulai dari awal yang sederhana. Lahir pada 1 Januari 1983 di Provinsi Fujian, Cina, pria berusia 40 tahun ini merupakan putra tunggal dari seorang pegawai negeri. Perjalanan Zhang Yiming di dunia teknologi dimulai di Universitas Nankai, Tianjin, di mana ia awalnya mengambil jurusan mikroelektronika sebelum beralih ke bidang rekayasa perangkat lunak.

Zhang Yiming, Sang Raja TikTok: Dari Startup hingga Puncak Kekayaan di Cina

Setelah lulus pada tahun 2005, Zhang Yiming memulai kariernya di situs perjalanan Kuxun.com, yang kemudian diakuisisi oleh Tripadvisor. Ia juga sempat bekerja di raksasa teknologi Microsoft sebelum akhirnya memutuskan untuk membangun bisnisnya sendiri.

Pada tahun 2009, Zhang Yiming mendirikan portal pencarian properti 99fang.com. Namun, titik baliknya terjadi pada tahun 2012 ketika ia mendirikan ByteDance dengan produk inti Tautiato, aplikasi agregasi berita. Tautiato bersaing dengan aplikasi penawaran berita Baidu yang dipenuhi iklan dan dengan cepat menjadi salah satu media populer di Cina.

Pada tahun 2014, Sequoia Capital menginvestasikan US$ 100 juta di ByteDance, yang kemudian meluncurkan TikTok pada tahun 2016. Popularitas TikTok meroket dan kini memiliki jutaan pengguna di seluruh dunia.

Meskipun meraih kesuksesan luar biasa, ByteDance kini menghadapi tantangan di Amerika Serikat. Pemerintah AS menuding TikTok sebagai ancaman keamanan nasional dan memberikan ultimatum kepada ByteDance untuk menjual TikTok di Amerika Serikat pada Januari 2025.

Terlepas dari ketidakpastian ini, bisnis domestik ByteDance di Cina tetap kuat. Perusahaan ini dilaporkan meningkatkan penjualan dari US$ 80 miliar pada tahun 2022 menjadi US$ 120 miliar pada tahun 2023.

Zhang Yiming, yang mundur dari jabatan CEO ByteDance pada tahun 2021, membuktikan bahwa dengan tekad dan inovasi, mimpi untuk membangun kerajaan digital bisa terwujud. Kisahnya menjadi inspirasi bagi para pengusaha muda di seluruh dunia.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih
Laporkan

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar

ads cianews.co.id banner 1