Meskipun ekonomi Indonesia tengah mengalami deflasi selama lima bulan berturut-turut, transaksi di platform e-commerce Tokopedia dan TikTok Shop Tokopedia di wilayah Indonesia Timur justru mencatatkan peningkatan signifikan.
Antonia Adega, Communications Senior Lead Tokopedia and TikTok E-commerce, mengungkapkan bahwa program promosi seperti Beli Lokal dan Promo Guncang menjadi pendorong utama kenaikan transaksi di semester I 2024 dibandingkan semester II 2023.
Di Tokopedia, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) menunjukkan peningkatan animo masyarakat untuk berbelanja online. Sementara di TikTok Shop Tokopedia, kenaikan transaksi terjadi di berbagai wilayah, termasuk di Sulawesi Utara, Maluku, dan Papua.
"Mempelajari kondisi pasar, seperti produk terlaris, bisa mendatangkan ide memulai usaha," ujar Antonia.
TikTok Shop Tokopedia juga rutin menggelar kampanye, seperti festival diskon 10.10, yang menawarkan diskon menarik bagi para pengguna.
"Pada Promo Guncang 5.5 dan 6.6 misalnya, masing-masing berhasil meningkatkan penjualan lebih dari 66% dan 72%," tambah Antonia.
Data ini menunjukkan bahwa tren belanja online di Indonesia Timur tetap kuat, meskipun ada isu deflasi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi secara bulanan (mtm) pada September sebesar 0,12% dan secara tahunan (yoy) 1,84%.
Desey Muharlina Bungsu, Fashion Apparel and Campaign Senior Director Tokopedia and TikTok E-commerce, juga mencatat pertumbuhan volume dan nilai transaksi selama lima bulan terakhir.
"Selain itu, selalu ada penambahan jumlah konsumen yang berbelanja di Tokopedia maupun TikTok Shop Tokopedia," ungkap Desey.
Kenaikan transaksi di kategori fashion di Tokopedia mencapai dua kali lipat dibandingkan kuartal II, dengan peningkatan tertinggi terjadi di Tulungagung, Maluku Utara, dan Sulawesi Tenggara. Di TikTok Shop Tokopedia, penjualan kategori fesyen juga naik lebih dari 300%, terutama di Lampung, Yogyakarta, dan Bali.