Tertukar Saat Lahir, Pria Jepang Hidup 60 Tahun dalam Kemiskinan

Jakarta, Lahatsatu.com – Sebuah kisah pilu menghantam seorang pria Jepang berusia 60 tahun yang harus merasakan pahitnya hidup dalam kemiskinan selama enam dekade. Hal ini

Agus sujarwo

Tertukar Saat Lahir, Pria Jepang Hidup 60 Tahun dalam Kemiskinan

Jakarta, Lahatsatu.com – Sebuah kisah pilu menghantam seorang pria Jepang berusia 60 tahun yang harus merasakan pahitnya hidup dalam kemiskinan selama enam dekade. Hal ini disebabkan karena dirinya tertukar dengan bayi lain saat dilahirkan di sebuah rumah sakit. Ironisnya, bayi yang seharusnya tumbuh dalam keluarga berada ini baru mengetahui fakta sebenarnya setelah tes DNA mengungkap kebenaran yang menyakitkan.

Pria tersebut menerima kompensasi sebesar 32 juta yen (sekitar Rp 4,8 miliar) dari lembaga sosial San-Ikukai, yang mengelola rumah sakit tempat ia dilahirkan pada Maret 1953. Kesalahan fatal staf rumah sakit dalam menyerahkan bayi kepada ibu yang salah usai proses memandikan menjadi penyebab utama tragedi ini. Bayi kandung dari pasangan kaya dilahirkan hanya berselang 13 menit kemudian.

Tertukar Saat Lahir, Pria Jepang Hidup 60 Tahun dalam Kemiskinan
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

Hakim Masatoshi Miyasaka dalam putusannya menyatakan bahwa kelalaian ini telah menyebabkan penderitaan mental yang mendalam, merenggut kesempatan pria tersebut untuk menikmati pendidikan tinggi dan kehidupan layak yang seharusnya menjadi haknya. Sementara itu, saudara kandung biologisnya dan bayi yang dibesarkan di tempatnya, menikmati fasilitas pendidikan di SMA swasta dan universitas ternama.

Pria yang tertukar ini justru tumbuh besar dalam keluarga miskin yang bergantung pada bantuan sosial. Ia hanya mampu menyelesaikan pendidikan hingga tingkat SMP dan kemudian bekerja sebagai sopir truk. Kompensasi yang diberikan juga mencakup kerugian atas hilangnya kesempatan untuk menjalin hubungan dengan keluarga kandungnya selama hampir 60 tahun.

Kisah pilu ini terungkap setelah kedua orang tua biologisnya meninggal dunia. Kecurigaan saudara-saudaranya yang merasa ada perbedaan mencolok pada kakak tertua mereka mendorong penelusuran catatan rumah sakit. Tes DNA pada tahun 2009 akhirnya mengonfirmasi kebenaran yang selama ini tersembunyi.

Pengadilan Tokyo sebelumnya memerintahkan San-Ikukai untuk membayar ganti rugi sebesar 38 juta yen (sekitar Rp 5,7 miliar), jumlah yang jauh lebih kecil dari tuntutan awal sebesar 250 juta yen (sekitar Rp 38 miliar).

Alih-alih menikmati kehidupan yang berkecukupan, pria tersebut dibesarkan di sebuah apartemen kecil tanpa fasilitas listrik yang memadai. Ibunya harus berjuang seorang diri membesarkan tiga orang anak setelah sang ayah meninggal dunia saat ia masih berusia dua tahun.

Sebaliknya, bayi yang tertukar dengannya tumbuh menjadi anak sulung dalam keluarga berada. Ia mendapatkan pendidikan privat, melanjutkan pendidikan ke universitas, dan kini sukses menjalankan bisnis properti.

Dalam konferensi pers yang diadakan, pria tersebut mengungkapkan kemarahan dan penyesalannya. "Saya merasa… penyesalan dan juga marah. Saya ingin mereka memutar kembali waktu," ujarnya dengan nada getir. Selama konferensi pers, kamera hanya menyorot bagian leher ke bawah untuk melindungi identitasnya.

Setelah kebenaran terungkap, pria itu mengaku hatinya hancur. "Saat saya tahu siapa orang tua kandung saya, saya berharap bisa dibesarkan oleh mereka. Itu kenyataannya. Ketika saya diberikan foto orang tua saya, itu membuat saya ingin bertemu mereka. Setiap kali melihat foto itu, berbulan-bulan air mata saya terus menetes," ungkapnya dengan nada sedih.

Hakim Masatoshi Miyasaka mengakui betapa sulitnya menilai besarnya rasa sakit hati yang dialami oleh pria tersebut akibat tertukar selama 60 tahun. "Mustahil menilai seberapa besar rasa sakit dan kekecewaan yang dialami orang tua maupun sang pria, karena mereka kehilangan kesempatan menikmati hubungan orang tua-anak untuk selamanya," katanya.

Kini, pria tersebut berusaha menjalin hubungan dengan saudara biologisnya. Ia dilaporkan rutin minum bersama saudara kandungnya sebulan sekali, sambil tetap menjaga hubungan baik dengan kakak yang tumbuh bersamanya sejak kecil.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih
Laporkan

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar

ads cianews.co.id banner 1