Temu Ditolak Masuk Indonesia, Shopee Masih Berjaya

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah memblokir situs web Temu, platform e-commerce asal China. Meskipun aplikasi Temu masih tersedia di App Store dan Google Play

Redaksi

Temu Ditolak Masuk Indonesia, Shopee Masih Berjaya

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah memblokir situs web Temu, platform e-commerce asal China. Meskipun aplikasi Temu masih tersedia di App Store dan Google Play Store, Kominfo menegaskan bahwa Temu belum terdaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) di Indonesia.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, Prabunindya Revta Revolusi, menyatakan bahwa traffic pengguna Temu di Indonesia masih rendah. Namun, Kominfo akan mengambil tindakan jika terjadi peningkatan traffic dan dampak signifikan. Kominfo juga berkoordinasi dengan Kementerian UKM dan Koperasi serta Kementerian Perdagangan untuk menilai potensi ancaman dari PSE yang belum mematuhi aturan.

Temu Ditolak Masuk Indonesia, Shopee Masih Berjaya
Gambar Istimewa : cdn1.katadata.co.id

"Ketika belum terdaftar sebagai PSE, potensi diblokirnya sangat terbuka lebar," tegas Prabu. "Jika PSE tidak patuh, apalagi beroperasi ilegal tanpa melalui bea cukai, jelas kami harus bertindak untuk melindungi kepentingan UMKM dan konsumen di Indonesia."

Momentum Works, perusahaan venture builder asal Singapura, memperkirakan nilai transaksi bruto (GMV) Temu di Asia Tenggara mencapai US$ 100 juta (Rp 1,6 triliun) pada tahun lalu. Namun, laporan terbaru Momentum Works memproyeksikan GMV Temu mencapai US$ 4 miliar per bulan pada pertengahan tahun ini. Jika dihitung rata-rata selama setahun, maka nilainya mencapai US$ 48 miliar, hampir menyamai Shopee.

Meskipun Temu baru hadir pada September 2022, pertumbuhan GMV bulanannya sangat pesat. Angka tersebut mencakup 82 negara di mana Temu beroperasi, sementara Shopee hanya hadir di delapan negara, termasuk Indonesia.

Shopee masih memimpin di semua pasar di Asia Tenggara dari segi transaksi. Sementara itu, induk usaha Temu, Pinduoduo, belum memerinci kinerja keuangan anak usahanya. Namun, investor dan analis percaya bahwa Temu mungkin telah mencapai titik impas EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi).

Temu dikabarkan ingin mengakuisisi Bukalapak untuk memasuki pasar Indonesia. Namun, kabar tersebut dibantah oleh Bukalapak.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih
Laporkan

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar

ads cianews.co.id banner 1