Jakarta – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat) dan GoTo resmi meluncurkan Sahabat-AI, platform model bahasa besar (LLM) pertama yang menggunakan Bahasa Indonesia. Peluncuran ini menandai tonggak penting dalam perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) di Indonesia.
Sahabat-AI, yang memiliki fitur serupa chatbot, dirancang untuk meniru percakapan manusia dengan gaya bahasa yang natural. Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, dalam kesempatan terpisah, menekankan pentingnya penguasaan teknologi untuk kemajuan bangsa, termasuk penggunaan AI.
"Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kesiapan sumber daya manusia dalam penggunaan dan penguasaan teknologi seperti AI," ujar Gibran. "Salah satu upayanya adalah dengan menciptakan ekosistem yang memampukan generasi muda untuk berinovasi."
Presiden Direktur dan CEO Indosat, Vikram Sinha, menyatakan peluncuran Sahabat-AI sebagai bukti nyata komitmen perusahaan terhadap kedaulatan AI di Indonesia. "Sahabat-AI bukan sekadar pencapaian teknologi, tapi juga wujud dari visi masa depan Indonesia, di mana kedaulatan digital dan inklusivitas berjalan beriringan," tegas Vikram.
Desain model AI yang memahami konteks lokal berdasarkan bahasa dan budaya Indonesia menjadi tujuan utama. Hal ini bertujuan agar seluruh masyarakat dapat terlibat dalam pemanfaatan potensi teknologi.
"Inisiatif ini merupakan langkah penting menuju demokratisasi AI sebagai elemen penting bagi pertumbuhan, inovasi, dan pemberdayaan bagi semua lapisan masyarakat," tambah Vikram.
Direktur Utama GoTo, Patrick Walujo, melihat Sahabat-AI sebagai solusi untuk meningkatkan inklusivitas adopsi AI di Indonesia. Aplikasi ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari komunikasi sehari-hari hingga kepentingan bisnis.
"GoTo selalu ingin mengatasi kesenjangan relevansi budaya dalam LLM aplikasi mereka yang banyak bersentuhan dengan pelayanan publik, salah satunya GoJek," jelas Patrick. "Dengan adanya Sahabat-AI, kami berharap layanan bisnis GoTo dapat berkomunikasi lebih baik lagi dengan pelanggan."
Patrick juga berharap Sahabat-AI dapat mendukung pemerintah Indonesia dalam menciptakan inovasi yang dapat berinteraksi dengan masyarakat secara lebih komprehensif.
Founder dan CEO NVIDIA, Jensen Huang, melihat peluncuran Sahabat-AI sebagai kolaborasi positif, terutama pada sektor teknologi dan publik. "Ini memperlihatkan bagaimana industri, peneliti, dan sektor publik dapat bersatu untuk membantu setiap negara memanfaatkan AI dalam mendorong kemajuan," ujar Jensen.
Sahabat-AI memiliki kemampuan untuk memproses data berjumlah besar dalam Bahasa Indonesia dan bahasa daerah sekaligus mempertahankan nuansa budaya dan linguistik yang esensial. Platform AI full-stack NVIDIA menjadi dasar pengembangan Sahabat-AI, yang dirancang untuk menghadirkan solusi teknologi bagi kebutuhan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Pada tahap pertama, Sahabat-AI diluncurkan dengan model LLM berparameter 8 dan 9 miliar. Indosat Group, bekerja sama dengan NVIDIA di Indonesia, akan terus mendukung pengembangan ekosistem Sahabat-AI menggunakan GPU Merdeka, yang merupakan Sovereign AI Cloud yang mengimplementasikan fitur NVIDIA accelerated computing.
Indonesia AI Day 2024 menjadi wadah untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan, serta mendorong kolaborasi dalam mendukung kedaulatan AI di Indonesia. Acara ini juga mengeksplorasi potensi besar AI bagi ekonomi digital Indonesia, serta pengaruhnya di tingkat global.
Dengan mengusung tema Unleashing Indonesia’s AI Sovereignty, perhelatan ini menjadi etalase yang mempertemukan pemerintah, pebisnis, dan pelaku industri, serta praktisi AI termasuk peneliti, developer, dan engineer untuk berkolaborasi dalam menciptakan inovasi AI di berbagai ekosistem.