Program Makan Gratis: Indonesia Belajar dari Negara G20

Presiden Prabowo Subianto gencar mempromosikan program makan bergizi gratis di Indonesia, yang akan dimulai pada 2 Januari mendatang dan menargetkan 19,47 juta anak dan ibu

Redaksi

Program Makan Gratis: Indonesia Belajar dari Negara G20

Presiden Prabowo Subianto gencar mempromosikan program makan bergizi gratis di Indonesia, yang akan dimulai pada 2 Januari mendatang dan menargetkan 19,47 juta anak dan ibu hamil hingga akhir 2025. Program senilai Rp 71 triliun ini mendapat dukungan dari berbagai negara, termasuk China, Brasil, Prancis, dan Amerika Serikat. Prabowo menekankan pentingnya program ini mengingat 25% anak Indonesia mengalami kekurangan gizi, sebuah fakta yang menurutnya tak sejalan dengan status Indonesia sebagai anggota G20.

Dalam kunjungannya ke Brasil, Prabowo bahkan membentuk tim khusus untuk mempelajari skema program makan gratis di negara tersebut, berkoordinasi langsung dengan Duta Besar Brasil. Ia menegaskan komitmennya untuk memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan akses makanan bergizi, menyebut program ini sebagai bagian vital dari strategi pemberdayaan generasi muda.

Program Makan Gratis: Indonesia Belajar dari Negara G20
Gambar Istimewa : cdn1.katadata.co.id

Program makan gratis bagi siswa sekolah ternyata bukan hal baru di negara-negara G20. Lahatsatu mencatat setidaknya empat negara yang telah menerapkannya dengan model yang berbeda-beda:

Brasil: Program ini menjangkau lebih dari 40 juta siswa dari tingkat penitipan anak hingga sekolah menengah atas di 5.570 kota. Didanai sebagian besar oleh pemerintah federal, program ini tak hanya mengatasi masalah gizi buruk, tetapi juga memberikan peluang ekonomi bagi petani lokal dan lapangan kerja bagi orang tua siswa. Menu makanan dirancang seimbang dan disesuaikan dengan usia, contohnya pasta dengan saus tomat untuk anak 6 tahun, tuna dengan sayuran, dan salad buah.

China: Sejak 2011, pemerintah China mengalokasikan dana besar untuk subsidi makanan bagi siswa pedesaan. Awalnya 3 yuan per siswa per hari, jumlah ini meningkat seiring waktu. Program ini terbukti efektif meningkatkan gizi dan perkembangan siswa, meskipun membutuhkan sistem yang lebih terstruktur untuk keberlanjutannya.

India: Program makan siang gratis di India, yang dimulai pada 1995, telah berevolusi menjadi program nasional yang menjangkau siswa sekolah dasar hingga menengah pertama. Program ini menetapkan standar kalori dan protein minimal yang harus dipenuhi, dan juga menyediakan dana untuk pembangunan dapur dan gudang sekolah.

Inggris: Program ini menyediakan makanan gratis bagi semua siswa sekolah dasar negeri dan siswa dari keluarga berpenghasilan rendah di jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Ketentuan ini diamanatkan oleh Undang-Undang Pendidikan 1996.

Indonesia, dengan mempelajari keberhasilan dan tantangan program serupa di negara-negara G20, diharapkan dapat merancang program makan gratis yang efektif dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah gizi buruk di tanah air.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih
Laporkan

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar

ads cianews.co.id banner 1