Jakarta, Lahatsatu.com – Pertamina Patra Niaga mengumumkan perkembangan terbaru dalam perundingan pasokan base fuel atau Bahan Bakar Minyak (BBM) murni untuk Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta. Proses negosiasi kini dilakukan secara individual dengan masing-masing SPBU swasta, berbeda dengan pendekatan sebelumnya.
Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, mengungkapkan bahwa langkah ini merupakan perkembangan positif dan diharapkan menjadi terobosan dalam penyediaan BBM bagi SPBU swasta. "Kita masih terus berdiskusi, negosiasi. Ini sebenarnya sudah langkah positif ya, kita harapannya ini menjadi pecah telor lah nanti," ujarnya di Jakarta, Kamis (16/10/2025).

Menurut Roberth, negosiasi terpisah ini bertujuan untuk mengakomodasi kebutuhan spesifik BBM yang diinginkan oleh masing-masing SPBU swasta. Setelah kesepakatan tercapai, Pertamina akan membuka tender untuk memilih pemasok yang mampu memenuhi spesifikasi tersebut. Proses tender akan dilakukan secara transparan dan sesuai dengan prosedur yang telah disepakati.
"Jadi kita tidak lagi menggunakan joint cargo, tapi kargo-nya masing-masing. Jadi nanti misalnya salah satu BU Swasta, dia mau misalnya impornya berapa MB gitu ya, maka itu akan difasilitasi dengan treatment masing-masing," jelas Roberth.
Pertamina menegaskan keterbukaannya untuk berkolaborasi dengan badan usaha swasta. Roberth menyatakan bahwa posisi Pertamina adalah mendukung kolaborasi sesuai dengan arahan pemerintah.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan optimisme bahwa stok BBM di SPBU swasta akan kembali terisi pada akhir Oktober 2025. Optimisme ini didasarkan pada kelanjutan negosiasi antara Pertamina dan badan usaha swasta penyalur BBM. Perubahan mekanisme lelang yang memungkinkan negosiasi individual diharapkan dapat mempercepat proses dan mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.