Gelaran MotoGP Mandalika yang berlangsung pada 27-29 September 2024 tak hanya menyuguhkan aksi menegangkan para pembalap, namun juga membawa angin segar bagi para pengusaha lokal di Lombok. Kehadiran ribuan wisatawan dari berbagai negara memicu peningkatan ekonomi yang signifikan, khususnya bagi para pelaku usaha di sekitar Sirkuit Mandalika.
Salah satunya adalah Adhamsyah, pemilik Circuit Sport Bar, Grill & Resto. Ia merasakan lonjakan omzet hingga 80% selama gelaran MotoGP. "Menjelang event, banyak turis mulai berdatangan dan berkumpul di sini. Mereka yang ingin menonton di sirkuit juga menjadikan tempat ini sebagai meeting point," ungkap Adham.
Senada dengan Adham, Randy Bugis, pemilik Waroeng Sulawesi, juga merasakan dampak positif yang besar. "Event ini tidak hanya meningkatkan pendapatan, tapi juga membantu kami membuka lapangan kerja untuk penduduk lokal. Kini kami mempekerjakan 35 orang karyawan yang merupakan masyarakat sekitar," ujar Randy.
Peningkatan omzet juga dirasakan oleh para pedagang souvenir. Ria Anggraini, pramuniaga dari Natasya Collection, mengaku omzetnya meningkat drastis selama MotoGP. "Biasanya kami mendapatkan 1-2 juta per hari, namun H-3 menjelang balapan, usaha kami bisa mencapai 5-6 juta per hari hingga H+3," ujar Ria.
Tak hanya restoran dan toko souvenir, usaha tur dan agen perjalanan juga merasakan keuntungan. Rere Tour & Travel, misalnya, mengalami peningkatan permintaan sewa kamar hotel dan motor. "Sehari itu cuma 10-15 motor yang disewa, namun pada menjelang balapan sekitar 50-70 motor per hari yang disewa. Jadi ini meningkat signifikan," tutur Mustakim, pemilik Rere Tour & Travel.
Mustakim berharap event sport tourism berskala internasional di Lombok bisa terus meningkat. Ia bersama pengusaha lain berharap MotoGP Mandalika akan selalu diadakan setiap tahun.
VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyatakan bahwa gelaran MotoGP Mandalika 2024 diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Lombok. "Tahun ketiga pelaksanaan event balap internasional ini semakin banyak kisah positif berupa peningkatan ekonomi pengusaha lokal, ini yang Pertamina harapkan. Kami berbangga dan berharap ke depan akan memberikan dampak yang lebih luas lagi," ungkap Fadjar.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.