Malaysia Jadi Primadona Investasi AI, Padahal Indonesia Lebih Siap

Meskipun adopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) di Indonesia tercatat sebagai yang tertinggi di ASEAN, Malaysia justru menjadi magnet bagi para investor AI kelas kakap seperti

Redaksi

Malaysia Jadi Primadona Investasi AI, Padahal Indonesia Lebih Siap

Meskipun adopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) di Indonesia tercatat sebagai yang tertinggi di ASEAN, Malaysia justru menjadi magnet bagi para investor AI kelas kakap seperti Microsoft, Google, dan ByteDance.

Berdasarkan data Access Partnership, perusahaan-perusahaan di ASEAN menyambut positif AI dengan 67% menyatakan dampak positifnya. Hal ini menjadikan kawasan ASEAN sebagai ekosistem AI yang kuat, setelah Amerika dan China.

Malaysia Jadi Primadona Investasi AI, Padahal Indonesia Lebih Siap
Gambar Istimewa : cdn1.katadata.co.id

Indonesia sendiri memiliki kesiapan perusahaan dan warga yang tinggi dalam adopsi AI, bersaing ketat dengan Thailand. Namun, investasi AI yang masuk ke Indonesia masih jauh tertinggal dari Malaysia.

Hingga pertengahan tahun, Malaysia telah menerima lebih dari US$5 miliar (sekitar Rp76,39 triliun) untuk investasi AI, sementara Indonesia baru mencapai US$1,9 miliar (sekitar Rp29,02 triliun).

Berikut perbandingan investasi AI di kedua negara:

  • Microsoft: Pada Mei 2024, Microsoft menggelontorkan US$2,2 miliar (Rp33,6 triliun) untuk ekspansi infrastruktur AI di Malaysia. Sementara di Indonesia, Microsoft telah berinvestasi US$1,7 miliar (Rp25,9 triliun) untuk membangun layanan cloud dan infrastruktur AI, namun lebih awal satu bulan.
  • Google: Google juga menanamkan modal US$2 miliar (Rp30,5 triliun) di Malaysia pada bulan yang sama untuk membangun pusat data dan cloud pertama di negara tersebut. Di Indonesia, Google baru memberikan hibah US$2 juta (Rp30 miliar) pada hari ini (2/10) untuk organisasi non-profit bidang pertanian Edu Farmers International Foundation. Hibah ini ditujukan untuk meningkatkan ketahanan pangan bagi 200 ribu petani Edu Farmers dengan memanfaatkan kemampuan AI.
  • ByteDance: Induk perusahaan TikTok ini telah menginvestasikan US$2,13 miliar untuk membangun hub AI di Malaysia pada Juni lalu. Hingga saat ini, ByteDance belum mencatatkan investasi AI di Indonesia.

Indonesia dianggap sebagai negara dengan adopsi AI tinggi berdasarkan tiga kategori:

Meskipun Indonesia memiliki potensi besar dalam adopsi AI, investasi yang lebih rendah dibandingkan Malaysia menjadi pertanyaan besar. Apakah ini pertanda kurangnya daya tarik Indonesia di mata investor AI? Atau ada faktor lain yang menjadi penghambat?

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih
Laporkan

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar

ads cianews.co.id banner 1