KPK memastikan bahwa penggunaan jet pribadi oleh Kaesang Pangarep, putra Presiden Joko Widodo, tidak termasuk dalam kategori gratifikasi. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK.
"Berdasarkan analisis, Kaesang bukan penyelenggara negara dan sudah dewasa, tidak lagi terikat dengan orang tuanya. Oleh karena itu, Deputi Pencegahan menyatakan bahwa ini bukan gratifikasi," tegas Ghufron di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (1/11).
Ghufron menjelaskan bahwa analisis tersebut didasarkan pada laporan yang disampaikan oleh Kaesang sendiri, yang menyatakan bahwa dirinya bukan penyelenggara negara. "Laporan tersebut kemudian dikaji oleh Deputi Pencegahan dan disimpulkan bahwa tidak dapat diputuskan apakah termasuk gratifikasi atau tidak," tambahnya.
KPK sendiri bukan kali pertama menghadapi kasus serupa. Sebelumnya, lembaga antirasuah ini juga pernah menerima laporan dugaan gratifikasi dari seorang dokter swasta yang menerima hadiah dari pasien. "Kasus seperti ini sudah terjadi tiga kali sebelumnya," ungkap Ghufron.
Kaesang sendiri sebelumnya telah mengunjungi Gedung Anti-Corruption Learning Center (ACLC) KPK pada Selasa (17/9) untuk memberikan klarifikasi terkait polemik penggunaan jet pribadi. Ia menjelaskan bahwa perjalanan ke Amerika Serikat pada 18 Agustus lalu menggunakan pesawat milik temannya.
"Saya datang ke sini untuk mengklarifikasi perjalanan saya ke Amerika Serikat pada tanggal 18 Agustus. Saya menggunakan pesawat milik teman saya," ujar Kaesang saat itu.
