Kemensos Gandeng Bappenas untuk Perbaiki Data Penerima Bansos

Kementerian Sosial (Kemensos) terus berupaya meningkatkan akurasi data calon penerima bantuan sosial (bansos) dalam rangka mendukung program Kartu Kesejahteraan yang akan dijalankan pemerintahan mendatang. Setelah

Redaksi

Kemensos Gandeng Bappenas untuk Perbaiki Data Penerima Bansos

Kementerian Sosial (Kemensos) terus berupaya meningkatkan akurasi data calon penerima bantuan sosial (bansos) dalam rangka mendukung program Kartu Kesejahteraan yang akan dijalankan pemerintahan mendatang. Setelah sebelumnya melakukan sinkronisasi dengan data Kemendikbudristek dan Kemenkes, kini Kemensos juga berkolaborasi dengan BKKBN dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

"Saat ini, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kemensos sedang disinkronkan dengan data BKKBN dan Bappenas. Tujuannya untuk mengintegrasikan semua data," ujar Menteri Sosial Saifullah Yusuf saat ditemui di Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur, Jakarta, Jumat (18/10).

Kemensos Gandeng Bappenas untuk Perbaiki Data Penerima Bansos
Gambar Istimewa : cdn1.katadata.co.id

Menurutnya, program Kartu Kesejahteraan yang dicanangkan pemerintahan mendatang memiliki visi untuk memberikan jaminan sosial kepada seluruh masyarakat Indonesia yang membutuhkan, tanpa terkecuali. Untuk mencapai target tersebut, program ini harus berjalan tepat sasaran.

Hingga semester II 2024, realisasi DTKS yang sesuai dengan identitas kependudukan telah mencapai 98,9%. Artinya, setidaknya ada 2.762.312 orang baru yang terdaftar dalam aplikasi cek bansos di seluruh Indonesia.

Nantinya, setiap kementerian/lembaga akan menyalurkan berbagai jenis bantuan sosial yang menjadi tanggung jawab mereka kepada masyarakat yang terdaftar dalam DTKS.

Pemerintah telah mengalokasikan Rp 504,7 triliun untuk program perlindungan sosial (perlinsos) yang terintegrasi dengan kartu kesejahteraan dan penguatan perlinsos sepanjang hayat. Selain itu, pemerintah juga fokus pada penguatan graduasi kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat miskin dan rentan dalam RAPBN 2025.

"Anggaran tersebut digunakan untuk kebutuhan masing-masing lembaga. Tidak semua untuk Kemensos. Kami tetap fokus pada bidang kesejahteraan sosial seperti BLT, PKH dan lainnya," jelas Menteri Sosial.

Integrasi data diharapkan dapat menjangkau seluruh anak-anak dari keluarga kurang mampu dan menghindari penyaluran yang tidak tepat sasaran. Hal ini juga bertujuan untuk mencegah penyaluran bansos kepada individu yang telah meninggal dunia.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih
Laporkan

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar

ads cianews.co.id banner 1