Jakarta – Indodax, platform jual beli aset kripto terkemuka di Indonesia, mengumumkan telah memiliki cadangan aset kripto yang melampaui total saldo pengguna. CEO Indodax, Oscar Darmawan, menyatakan bahwa total aset kripto yang dikelola Indodax mencapai lebih dari Rp 11,5 triliun.
"Pengumuman ini bertujuan untuk meyakinkan pengguna Indodax bahwa saldo aset mereka aman 100% dan tidak terpengaruh oleh proses investigasi dan insiden yang terjadi," ujar Oscar pada Jumat (13/9).
Oscar menambahkan bahwa Indodax memiliki cadangan aset kripto yang mencukupi lebih dari 100% seluruh saldo member. Daftar lengkap wallet Proof of Reserve dapat diakses di laman blog Indodax. Aset kripto senilai Rp 11,5 triliun tersebut juga dapat diverifikasi di blockchain melalui alamat Bitcoin wallet yang tersedia.
Selain memastikan keamanan dana kelolaan, Indodax juga tengah membangun infrastruktur server baru untuk mempersiapkan website dan aplikasi Indodax agar dapat kembali online dalam waktu dekat. Platform web dan aplikasi Indodax saat ini sedang dalam tahap pemeliharaan menyeluruh untuk memastikan seluruh sistem beroperasi dengan baik.
Sebelumnya, Indodax mengalami insiden peretasan yang mengakibatkan kerugian aset digital sekitar US$ 20,5 juta atau setara Rp 315,7 miliar. Namun, Oscar menegaskan bahwa saldo member aman 100% baik dalam bentuk kripto maupun rupiah.
"Kami menjamin kerugian atas kasus hacking ini. Your assets are SAFU," tegas William, salah satu petinggi Indodax. SAFU merupakan singkatan dari Secure Asset Fund for Users, yang merupakan cadangan dana yang disisihkan untuk melindungi aset pengguna dari potensi kerugian atau peretasan.