"Googling" Mulai Terlupakan, Gen Z Cari Informasi di TikTok dan ChatGPT

Istilah "Googling" yang populer sejak tahun 2002 sebagai kata kerja untuk mencari informasi di Google, kini mulai menghilang, terutama di kalangan Gen Z. Generasi muda

Redaksi

"Googling" Mulai Terlupakan, Gen Z Cari Informasi di TikTok dan ChatGPT

Istilah "Googling" yang populer sejak tahun 2002 sebagai kata kerja untuk mencari informasi di Google, kini mulai menghilang, terutama di kalangan Gen Z. Generasi muda ini lebih memilih TikTok dan ChatGPT untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan.

Larry Page, salah satu pendiri Google, pertama kali menciptakan istilah "Googling" pada tahun 1998. Sejak saat itu, istilah ini menjadi sinonim dengan pencarian informasi di mesin pencari. Namun, tren ini mulai berubah.

"Googling" Mulai Terlupakan, Gen Z Cari Informasi di TikTok dan ChatGPT

Berdasarkan penelitian Bernstein Research, remaja masa kini jarang menggunakan "Googling" sebagai kata kerja. Mereka lebih sering menggunakan istilah "searching" dan mengandalkan platform media sosial seperti TikTok untuk mendapatkan rekomendasi restoran, platform e-commerce seperti Amazon untuk mencari kebutuhan sehari-hari, dan AI Generatif seperti ChatGPT untuk menyelesaikan pekerjaan rumah.

Survei Forbes Advisor dan Talker Research pada April 2024 menunjukkan bahwa 45% Gen Z lebih suka menggunakan istilah "social searching" di platform seperti TikTok dan Instagram daripada Google. Bahkan, Gen Z semakin mengandalkan media sosial sebagai mesin pencari utama informasi.

"Gen Z tumbuh di era internet yang relatif matang," kata analis Bernstein Mark Shmulik. "Sudah menjadi sifat alami bagi para pengguna ini untuk langsung mengakses sumber."

Platform media sosial telah menjadi cara bagi generasi muda untuk mencari tahu apa yang akan dibeli, rekomendasi tempat makan, dan cara menghabiskan waktu. TikTok dan Instagram menyadari hal ini dan telah mengubah algoritme pencarian mereka menjadi lebih dipersonalisasi, termasuk untuk iklan.

Di sisi lain, Google menghadapi tantangan baru. "Sekitar 40% anak muda, saat mencari tempat makan siang, tidak membuka Google Maps atau Search," kata Wakil Presiden Senior Google Prabhakar Raghavan. "Mereka membuka TikTok atau Instagram."

Google pun berinvestasi dalam teknologi untuk mengatasi tantangan ini. Salah satunya adalah kacamata augmented reality (AR) yang dilengkapi dengan fitur multi pencarian yang memungkinkan pengguna menggunakan gambar dan teks untuk mencari informasi.

"Kami harus memunculkan harapan yang sama sekali baru dan itu membutuhkan landasan teknologi yang sama sekali baru," kata Raghavan.

Perubahan perilaku Gen Z dalam mencari informasi menjadi tantangan bagi Google. Namun, perusahaan ini terus berinovasi dan beradaptasi dengan tren teknologi yang berkembang.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih
Laporkan

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar

ads cianews.co.id banner 1