Google Play Store telah menghapus sejumlah aplikasi Kaspersky beserta akun pengembangnya. Langkah ini diambil menyusul keputusan Amerika Serikat yang membatasi distribusi dan penjualan produk Kaspersky sejak 29 September lalu.
"Biro Industri dan Keamanan Departemen Perdagangan AS telah mengumumkan berbagai pembatasan pada Kaspersky. Oleh karena itu, kami telah menghapus aplikasi Kaspersky dari Google Play," ungkap juru bicara Google, seperti yang dilansir The Verge pada Rabu (9/10).

Alasan di balik pemblokiran ini adalah kekhawatiran Google terhadap keamanan nasional AS dan privasi pengguna. Google menilai Kaspersky, yang berkantor pusat di Rusia, berpotensi mengancam kedua hal tersebut. Aplikasi Kaspersky sendiri dikenal sebagai perangkat pemindai data dan file yang tersimpan di perangkat pengguna.
Menteri Perdagangan AS, Gina Raimondo, menegaskan bahwa Kaspersky diduga mengumpulkan data pribadi warga Amerika. "Mereka (Kaspersky) juga menggunakan informasi pribadi warga Amerika sebagai senjata. Itulah mengapa kami terpaksa mengambil tindakan yang kami ambil hari ini," tegas Raimondo.
Meskipun dihapus dari Google Play, aplikasi Kaspersky yang sudah terinstal di perangkat pengguna masih dapat berfungsi normal. Pengguna juga masih bisa menerima pembaruan data melalui infrastruktur cloud milik Kaspersky. "Namun, Anda tidak bisa memperbarui atau menginstal kembali aplikasi langsung melalui Google Play," jelas Kaspersky dalam pernyataan resmi mereka. Perusahaan tersebut juga menyarankan pengguna untuk mengunduh aplikasi dari toko aplikasi lain seperti Galaxy Store, Huawei AppGallery, atau langsung dari situs web Kaspersky.
Kaspersky sendiri menilai tindakan Google sebagai berlebihan. Pasalnya, pembatasan yang diterapkan Amerika Serikat tidak melarang penjualan dan distribusi produk Kaspersky di luar Amerika Serikat. Perusahaan tersebut telah memberikan penjelasan kepada Departemen Perdagangan AS dan berharap dapat segera menerima panduan tambahan dari departemen tersebut.