Perusahaan keamanan siber Kaspersky mengungkapkan bahwa Google dan Facebook menjadi dua merek global yang paling sering menjadi sasaran serangan phishing. Serangan ini bertujuan untuk mencuri nama pengguna dan kata sandi, memberikan akses bagi penjahat siber ke berbagai layanan yang terhubung.
"Phishing untuk Google meningkat lebih dari tiga kali lipat," ungkap Kaspersky dalam laporannya.
Olga Svistunova, pakar keamanan Kaspersky, menjelaskan bahwa Google menjadi target utama karena akun Google digunakan untuk mengakses berbagai layanan lain, termasuk Gmail. Dengan menguasai akun Google, penjahat siber bisa mengakses informasi pribadi dan layanan lainnya yang terhubung.
Kaspersky telah memblokir lebih dari empat juta upaya akses situs phishing yang bertujuan membobol akun Google di seluruh dunia. Selain itu, sekitar 3,7 juta upaya phishing tercatat menyasar Facebook dan tiga juta menyasar Amazon.
Selain tiga merek tersebut, phishing juga banyak terjadi pada Microsoft, DHL, PayPal, Mastercard, Apple, Netflix, dan Instagram. Namun, Microsoft dan DHL mengalami penurunan klik pada sumber daya phishing. Svistunova menjelaskan bahwa Microsoft biasanya menjadi sasaran phishing kredensial perusahaan, berbeda dengan Google yang memegang kredensial pribadi.
"Merek ini sering menjadi sasaran phishing kredensial perusahaan. Penurunan mungkin disebabkan oleh peningkatan literasi siber di berbagai organisasi. DHL juga menurun yang merupakan tren umum di antara beberapa merek transportasi dan logistik yang kami analisis," kata Svistunova.
Temuan ini berdasarkan analisis Kaspersky atas 25 sampel nama Merek Global Terbaik 2023 oleh Interbrand. Dari analisis tersebut, ada 26 juta kali percobaan akses sumber daya palsu yang meniru merek global ini di seluruh dunia, pada semester pertama atau naik hampir 40% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Svistunova menekankan bahwa peningkatan ini bukan karena penurunan kewaspadaan pengguna, melainkan aktivitas penipuan yang memang meningkat. Oleh sebab itu, penipuan ini bisa juga menyerang merek kecil, tidak hanya merek besar seperti Google dan Facebook.
Berikut lima cara mengurangi risiko penipuan lewat phishing:
- Selalu waspada terhadap email atau pesan yang mencurigakan.
- Jangan pernah membuka tautan atau mengunduh file dari sumber yang tidak dikenal.
- Gunakan kata sandi yang kuat dan berbeda untuk setiap akun.
- Aktifkan autentikasi dua faktor untuk akun penting.
- Selalu perbarui perangkat lunak dan sistem operasi.
Dengan meningkatkan kewaspadaan dan menerapkan langkah-langkah keamanan yang tepat, pengguna dapat meminimalkan risiko menjadi korban serangan phishing.