Google menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan teknologi di Asia Tenggara dengan menggelontorkan dana sebesar Rp 107 miliar untuk mendukung pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) di ASEAN. Dana tersebut disalurkan melalui Google.org, layanan filantropi Google, dalam dua tahap.
Tahap pertama, sebesar Rp 76,4 miliar, dialokasikan untuk program AI-Ready ASEAN yang dijalankan oleh ASEAN Foundation. Program ini akan memberikan pelatihan AI kepada 5,5 juta orang di 10 negara ASEAN, termasuk pelajar, pengajar, dan orang tua. Pelatihan ini akan mencakup dasar-dasar AI dan etika penggunaan teknologi ini.
Tahap kedua, sebesar Rp 30,6 miliar, diberikan kepada Edu Farmers International Foundation di Jakarta untuk melatih 200.000 petani dalam memanfaatkan AI untuk mengatasi tantangan pertanian seperti pengelolaan lahan dan hama.
Ruth Porat, President & Chief Investment Officer Alphabet dan Google, menekankan pentingnya AI dalam mendorong transformasi ekonomi ASEAN. "Google sangat peduli dan banyak berinvestasi untuk masa depan Asia Tenggara dengan ekosistem teknologinya yang dinamis dan digitalisasi yang cepat," ujar Porat.
Direktur Eksekutif ASEAN Foundation, Piti Srisangnam, menambahkan bahwa literasi AI harus merata di semua lapisan masyarakat. "Melalui kontribusi Google, kami tidak hanya membicarakan kesempatan terkait AI, namun juga secara aktif bekerja menuju masa depan di mana AI bisa memberdayakan jutaan warga ASEAN," kata Srisangnam.
Sekretaris Jenderal ASEAN, Kao Kim Hourn, menilai AI memiliki peran penting dalam transformasi digital di ASEAN, mulai dari perdagangan hingga keamanan digital. Teknologi ini diperkirakan akan mendorong pertumbuhan ekonomi ASEAN hingga 18% pada tahun 2030.
ASEAN telah membentuk Working Group terkait AI Governance untuk membahas penggunaan AI yang aman dan bertanggung jawab. Mereka juga sedang menyusun panduan untuk AI generatif seperti ChatGPT dan Gemini, yang akan mencakup risiko dan prinsip-prinsip desain, pengembangan, dan penerapan yang bertanggung jawab. Panduan ini akan diumumkan pada ASEAN Digital Ministers Meeting kelima di Thailand pada Januari 2024.