Google kembali menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan ekosistem teknologi di Asia Pasifik dengan menyelenggarakan program Google AI Academy. Program ini memberikan pelatihan intensif bagi startup yang fokus pada pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Dua startup asal Indonesia, Kuasar dan Paperless Hospital, berhasil terpilih untuk mengikuti program ini. Mereka akan mendapatkan bimbingan langsung dari para ahli AI dan Cloud selama lebih dari 170 jam, serta mendapatkan kredit Google Cloud senilai US$350.000 atau sekitar Rp 5,4 miliar.
Kuasar, yang mengembangkan platform influencer berbasis AI, bertujuan untuk membantu merek menjangkau target audiens mereka dengan lebih efektif melalui influencer dan kreator. Sementara Paperless Hospital fokus pada transformasi digital di sektor kesehatan. Mereka memanfaatkan AI untuk mengembangkan solusi yang dapat merampingkan pekerjaan administratif tenaga medis, seperti asisten medis AI dan integrasi catatan kesehatan elektronik.
"AI memiliki potensi luar biasa untuk menjadi kekuatan penggerak," ujar Michael Kim, Head of Google for Startups APAC. "Kami sangat senang melihat 23 startup ini memanfaatkan potensi AI untuk mengatasi tantangan besar di berbagai sektor."
Kedua startup Indonesia ini akan berkesempatan untuk terhubung dengan inovator AI lainnya di seluruh Asia Pasifik pada acara puncak Graduation Day di bulan Desember mendatang.
