Bogor, Jawa Barat – Menteri Pertahanan sekaligus bakal calon presiden, Prabowo Subianto, memaparkan strategi efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kepada para pimpinan partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus di kediamannya, Hambalang, Jumat (14/2). Silaturahmi yang dihadiri oleh ketua umum dan elite partai pendukung pemerintah ini berlangsung sekitar dua jam, mengakibatkan kemacetan lalu lintas di sekitar lokasi.
Prabowo menekankan bahwa penghematan APBN yang telah mencapai Rp 300 triliun, hanya menyasar pos-pos anggaran yang dinilai kurang memberikan manfaat langsung bagi rakyat. Ia mencontohkan pemangkasan anggaran perjalanan dinas luar negeri, pembelian alat tulis kantor (ATK), dan kegiatan seremonial. "Efisiensi yang kami lakukan tidak akan mengganggu operasional pemerintahan sehari-hari," tegas Prabowo.

Ia membantah keras isu pemotongan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai dampak dari efisiensi anggaran. Prabowo justru menyoroti sejumlah program yang dinilai kurang efektif, seperti forum group discussion (FGD) dan seminar. "Setelah kunjungan kerja, seminar, dan FGD, apa yang didapat? Rakyat butuh mitigasi bencana, pupuk, bibit unggul, dan perbaikan sekolah, bukan kegiatan yang tidak produktif," ujarnya.
Prabowo memastikan bahwa program-program penting, terutama di sektor pendidikan, tetap berjalan tanpa pemotongan anggaran. Kehadiran sejumlah elite partai pendukung pemerintah, seperti Zulkifli Hasan (PAN), Hatta Rajasa (PAN), Bima Arya Sugiarto (PAN), Anis Matta (Gelora), Willy Aditya (NasDem), Bahlil Lahadalia (Golkar), dan Raja Juli Antoni (PSI), menunjukkan dukungan penuh terhadap langkah efisiensi yang dilakukan pemerintah. KIM Plus sendiri beranggotakan Partai Gerindra, PAN, Demokrat, Golkar, PSI, Bulan Bintang, Gelora, PRIMA, NasDem, PKS, dan PKB.