Belem, Brasil – Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) menunjukkan geliat positif sejak diluncurkan pada September 2023. Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, mengungkapkan bahwa nilai transaksi di bursa tersebut telah mencapai Rp 78,5 miliar hingga pertengahan Juni 2024.
"IDXCarbon telah mencatat transaksi sebesar 1,6 juta ton CO2e dengan nilai sekitar Rp 78,5 miliar," ujar Hanif saat membuka Paviliun Indonesia di KTT COP30 Brasil, Senin (10/06).

Pemerintah Indonesia terus berupaya memperluas pasar dan meningkatkan kredibilitas karbon dengan menjalin kesepakatan dengan sejumlah mitra global. Langkah ini bertujuan untuk mencapai pengakuan bersama atas standar dan metodologi pengurangan emisi, serta mendorong transparansi dalam perdagangan karbon.
Beberapa mitra global yang telah menjalin kerjasama dengan Indonesia antara lain Gold Standard Foundation (Mei 2025), Plan Vivo (September 2025), Global Carbon Council (September 2025), Puro Earth (Oktober 2025), Verra (Oktober 2025), dan Pemerintah Jepang (COP29, November 2024).
"Kerja sama ini akan memperkuat posisi Indonesia dalam ekosistem perdagangan karbon global pada gelaran COP 30 di Brazil," jelas Hanif.
Dalam KTT COP30 Brasil, Indonesia menargetkan perolehan Rp 16 triliun dari transaksi perdagangan karbon melalui kegiatan seller meet buyer. Diharapkan, inisiatif ini dapat mendongkrak ekonomi karbon di Indonesia dan berkontribusi pada upaya global dalam mitigasi perubahan iklim.




