Kuala Lumpur – ASEAN dan China sepakat untuk meningkatkan kerja sama perdagangan bebas melalui penandatanganan ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) 3.0. Kesepakatan ini menjadi sinyal positif bagi penguatan hubungan ekonomi kedua kawasan, terutama di tengah dinamika kebijakan perdagangan global.
Penandatanganan ACFTA 3.0 berlangsung di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia, pada hari terakhir Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-47, Selasa (28/10). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto hadir mewakili Presiden Prabowo Subianto dalam acara tersebut.

"Pemerintah Indonesia akan segera memulai proses ratifikasi dan penyelarasan kebijakan domestik. Koordinasi dengan kementerian/lembaga dan pelaku usaha juga akan dilakukan untuk memastikan manfaat maksimal dari implementasi ACFTA 3.0 Upgrade," jelas Airlangga dalam keterangan tertulisnya.
ACFTA 3.0 menandai era baru kemitraan ekonomi yang lebih inklusif dan komprehensif antara ASEAN dan China. China sendiri telah menjadi mitra dagang utama ASEAN selama 16 tahun terakhir, dan juga merupakan mitra dagang penting bagi Indonesia.
Pada tahun 2024, nilai perdagangan Indonesia-China mencapai US$ 136,59 miliar, dengan investasi China di Indonesia mencapai US$ 8,1 miliar, meningkat 9% dibandingkan tahun sebelumnya. ACFTA 3.0 diharapkan dapat semakin memperkuat tren positif ini, sekaligus mendorong diversifikasi ekspor, peningkatan nilai tambah industri, dan investasi yang lebih berkelanjutan.
Perluasan kerja sama dalam ACFTA 3.0 mencakup isu-isu strategis dan terkini seperti ekonomi digital, ekonomi hijau, konektivitas rantai pasok, pengembangan UMKM, perlindungan konsumen, dan persaingan usaha.
Sebagai informasi, ACFTA 3.0 merupakan pembaruan dari perjanjian ACFTA yang telah berlaku sejak tahun 2010. Tujuannya adalah untuk memperluas kerja sama perdagangan dan memastikan relevansi kerja sama ASEAN-China dengan dinamika ekonomi global, serta memberikan manfaat nyata bagi pelaku usaha di kawasan.
"Bagi Indonesia, ini adalah peluang strategis untuk memperkuat daya saing di salah satu perekonomian terbesar di dunia," tegas Airlangga.
ACFTA 3.0 menjadi salah satu hasil utama dari KTT ASEAN ke-47 yang diketuai oleh Malaysia. Perjanjian ini merupakan yang pertama dicapai ASEAN dengan negara di luar blok Asia Tenggara.
Data dari Pemerintah China menunjukkan bahwa perdagangan ASEAN dan China mencapai Yuan 5,57 triliun (sekitar US$ 785 miliar) pada Januari-September 2025, meningkat 9,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kesepakatan ini diharapkan semakin mempererat hubungan ekonomi kedua belah pihak dan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di kawasan.




