Jakarta, 23 Februari 2024 – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mendesak platform media sosial seperti X (Twitter), Instagram, Facebook, dan TikTok untuk segera memperketat verifikasi usia pengguna. Langkah ini diambil untuk melindungi anak-anak dari paparan konten negatif di dunia digital.
Menteri Kominfo, Meutya Hafid, menegaskan bahwa platform digital memiliki tanggung jawab penuh atas keselamatan anak-anak di platform mereka. "Platform digital tidak boleh lagi abai. Mereka harus memastikan teknologi pembatasan usia diterapkan secara ketat dan efektif. Keselamatan anak-anak adalah prioritas utama," tegas Meutya dalam keterangan tertulisnya.
Kominfo, lanjut Meutya, tengah merumuskan regulasi perlindungan anak di ruang digital yang akan mengatur kewajiban platform digital secara lebih tegas. Tidak akan ada toleransi bagi pelanggaran regulasi ini. "Kami mengingatkan platform digital untuk memastikan anak-anak hanya mengakses konten yang sesuai usia mereka. Kepatuhan terhadap regulasi ini wajib," tegasnya.
Dalam pertemuan antara Kominfo dan perwakilan TikTok di Jakarta, Jumat (21/2), VP Global Public Policy TikTok, Helena Lersch, menyampaikan bahwa TikTok telah menerapkan berbagai pembatasan untuk akun pengguna anak-anak, termasuk pengaturan pada pesan pribadi, komentar, siaran langsung, dan notifikasi. "Kami memiliki fitur khusus yang dirancang untuk melindungi pengguna berusia 13 hingga 15 tahun," jelas Helena.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kominfo, Alexander Sabar, serta sejumlah staf khusus Menteri Kominfo. Dari pihak TikTok, turut hadir perwakilan dari TikTok Global, TikTok Indonesia, dan GoTo. Pertemuan ini menjadi bagian dari upaya Kominfo untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pengguna internet di Indonesia, khususnya anak-anak.
