Artikel ini awalnya diterbitkan di Cerita.co.id. Analisis terbaru menunjukkan potensi kenaikan harga Bitcoin yang signifikan. Meskipun saat ini berada di bawah resistensi utama $96.500, data dari heatmap likuidasi Binance mengindikasikan adanya zona likuiditas besar yang dapat memicu short squeeze dan mendorong harga hingga $111.000.
Analis kripto Kevin (@Kev_Capital_TA) mengamati dua level kunci pada heatmap likuidasi BTC/USDT: $91.000, yang sudah mulai tersentuh dan masih memiliki potensi pergerakan; dan $111.000, zona dengan likuiditas terbesar yang menjadi target potensial kenaikan harga. Likuiditas besar di level $111.000 dapat menciptakan tekanan beli yang kuat jika harga Bitcoin naik, memaksa likuidasi posisi short secara massal.
Heatmap likuidasi membantu mengidentifikasi titik-titik di mana posisi trader dengan leverage kemungkinan besar akan ditutup paksa. Ini dapat menyebabkan pergerakan harga yang cepat, baik naik maupun turun. Namun, likuiditas terbesar di level atas ($111.000) menunjukkan potensi short squeeze yang kuat.
Meskipun data teknikal menjanjikan, sentimen pasar saat ini masih diwarnai ketakutan. Indeks Fear & Greed berada di zona "fear", yang seringkali menjadi sinyal pembalikan pasar. Ironisnya, sentimen negatif ini justru bisa menjadi katalis kenaikan harga yang tajam.
Pada 20 Februari, Bitcoin diperdagangkan di $97.338. Meskipun fluktuasi harga masih mungkin terjadi, peluang kenaikan menuju $111.000 tetap terbuka. Penurunan ke $91.000 terlebih dahulu bahkan bisa mengumpulkan lebih banyak likuiditas sebelum rally besar terjadi. Memahami struktur likuiditas ini krusial bagi trader dalam merumuskan strategi investasi.
Disclaimer: Investasi aset kripto berisiko tinggi, termasuk fluktuasi harga, kehilangan modal, dan risiko likuiditas, teknologi, dan regulasi. Informasi di atas bersifat umum dan edukatif, bukan nasihat keuangan. Lakukan analisis mandiri dan patuhi peraturan yang berlaku.
Berita ini juga terbit di: www.vritimes.com/id
