Ancaman AI Buatan China Guncang Wall Street

Munculnya DeepSeek, platform kecerdasan buatan (AI) asal China, telah mengguncang pasar saham Amerika Serikat. Presiden Donald Trump bahkan menyebutnya sebagai peringatan bagi perusahaan teknologi Negeri

Redaksi

Ancaman AI Buatan China Guncang Wall Street

Munculnya DeepSeek, platform kecerdasan buatan (AI) asal China, telah mengguncang pasar saham Amerika Serikat. Presiden Donald Trump bahkan menyebutnya sebagai peringatan bagi perusahaan teknologi Negeri Paman Sam. Pernyataan Trump ini disampaikan saat kunjungannya ke Florida, Selasa (28/1), seperti dikutip dari NBC News.

DeepSeek R1, model AI andalan DeepSeek, yang diluncurkan pada 20 Januari lalu, menduduki peringkat teratas di toko aplikasi Apple. Keberhasilan ini, menurut Trump, menunjukkan perlunya AS meningkatkan daya saingnya di sektor AI. "Peluncuran DeepSeek AI dari perusahaan China seharusnya menjadi peringatan bagi industri Amerika bahwa kita perlu lebih berfokus dalam bersaing," tegas Trump.

Ancaman AI Buatan China Guncang Wall Street
Gambar Istimewa : cdn1.katadata.co.id

Laporan analis Wedbush Securities, Dan Ives, mengenai DeepSeek, memicu reaksi panik di Wall Street. Saham-saham perusahaan teknologi AS ambruk. Nvidia, pemasok chip AI terkemuka, mengalami penurunan harga saham hampir 17%, mengakibatkan kerugian pasar hingga US$ 588,8 miliar dalam sehari – penurunan terbesar dalam sejarah Wall Street. Meta, Alphabet (induk Google), Marvell, Broadcom, Micron, TSMC, Oracle, Vertiv, dan Constellation juga ikut terdampak. Bahkan perusahaan energi dan pusat data turut merasakan gejolak.

Investor mempertanyakan efisiensi investasi besar-besaran perusahaan AS di bidang AI, mengingat DeepSeek mampu menciptakan aplikasi AI canggih dengan biaya pengembangan yang relatif rendah, hanya US$ 6 juta, menurut Ives. Bandingkan dengan rencana investasi OpenAI, Google, dan perusahaan-perusahaan besar AS lainnya yang diperkirakan mencapai US$ 1 triliun untuk beberapa tahun ke depan, seperti yang dicatat Goldman Sachs. "Model berbiaya rendah merupakan perkembangan yang sangat positif bagi AI secara keseluruhan," kata Trump, menunjukkan optimismenya akan solusi yang lebih efisien.

Kekhawatiran ini diperkuat oleh pernyataan John Moolenaar, anggota parlemen dan Ketua Komite Khusus DPR untuk China. Moolenaar pada Senin (27/1) menyatakan keinginannya agar AS mengambil langkah untuk memperlambat bisnis DeepSeek. Analis Truist, Keith Lerner, menambahkan bahwa peluncuran DeepSeek membuat investor mempertanyakan keunggulan kompetitif perusahaan AS di bidang AI dan efisiensi pengeluaran mereka.

Charu Chanana, Kepala Strategi Investasi di Saxo, menjelaskan bahwa perusahaan teknologi China, termasuk pendatang baru seperti DeepSeek, sering diperdagangkan dengan harga saham yang lebih rendah karena kekhawatiran geopolitik dan melemahnya permintaan global. Ia menambahkan bahwa kesuksesan DeepSeek berpotensi menarik minat investor ke perusahaan AI China lainnya yang lebih terjangkau, menawarkan alternatif kisah pertumbuhan yang menarik. Laporan keuangan sejumlah perusahaan teknologi yang akan dirilis minggu ini semakin menambah ketidakpastian pasar.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih
Laporkan

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar

ads cianews.co.id banner 1