Telkom tengah membangun pusat data di Batam dengan desain khusus untuk mendukung teknologi kecerdasan buatan (AI). "Kami mendesain ulang pusat data ini agar kompatibel dengan AI," ungkap Direktur Group Business Development Telkom, Honesti Basyir.
Pembangunan pusat data ini dilakukan bertahap, dengan target penyelesaian tahap pertama pada kuartal I 2025. Telkom menargetkan seluruh fasilitas akan rampung pada kuartal III 2025.

Tak hanya desain, Telkom juga meningkatkan kapasitas listrik dari rencana awal 12-16 megawatt menjadi 21-30 megawatt per gedung. Rencananya, akan dibangun tiga gedung, sehingga kapasitas maksimal bisa mencapai 60 megawatt.
"Kami sudah memulai proses prapenjualan dan berharap tenant segera datang," tambah Honesti.
Investasi pembangunan pusat data ini diperkirakan mencapai US$ 660 juta atau sekitar Rp 9,9 triliun. Angka ini didapat dari perhitungan investasi per megawatt yang mencapai US$ 10 juta – US$ 11 juta.
Proyek ini merupakan hasil kerja sama dengan Singtel, perusahaan telekomunikasi asal Singapura, dengan nilai investasi US$ 581 juta (Rp 8,71 triliun). Pusat data di Batam ini diharapkan dapat menjadi pusat data tercanggih di Indonesia dan mendukung perkembangan teknologi AI di masa depan.




