Jakarta – Nilai tukar Rupiah menunjukkan penguatan terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan awal pekan ini, Senin (1/9), di tengah situasi yang dinamis di dalam negeri.
Berdasarkan pantauan Lahatsatu dari data Bloomberg, Dolar AS terpantau melemah ke posisi Rp 16.468. Mata uang Paman Sam ini terkoreksi sebesar 31,5 poin atau sekitar 0,19% pada pukul 09.15 WIB. Saat pembukaan pasar, Dolar AS sudah menunjukkan pelemahan di level Rp 16.475. Analis memperkirakan pergerakan Dolar AS hari ini akan berada dalam rentang Rp 16.470 hingga Rp 16.479.

Sementara itu, data Reuters menunjukkan nilai tukar Dolar AS dibuka pada level Rp 16.449. Saat ini, Dolar AS kembali melemah tipis sebesar 2,7 poin atau 0,02% ke level Rp 16.446. Diprediksi, Rupiah akan bergerak dalam rentang Rp 16.446-16.485 sepanjang hari ini.
Penguatan Rupiah terjadi di tengah maraknya aksi demonstrasi di beberapa wilayah Jakarta dalam beberapa hari terakhir. Situasi sempat memanas setelah insiden meninggalnya seorang pengemudi ojek online (ojol) yang tertabrak kendaraan taktis (rantis) milik Mako Brimob. Kericuhan yang terjadi mengakibatkan sejumlah fasilitas transportasi umum, seperti Halte Transjakarta dan MRT, mengalami kerusakan akibat kebakaran. Ketegangan juga meningkat dengan adanya aksi penjarahan yang menyasar sejumlah kediaman pejabat negara dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Awal mula gelombang demonstrasi ini dipicu oleh protes terhadap kebijakan tunjangan anggota DPR. Selain itu, kalangan buruh juga menggelar aksi unjuk rasa dengan membawa sejumlah tuntutan, termasuk kenaikan upah minimum dan menagih janji Presiden terkait pembentukan Satuan Tugas (Satgas) PHK.




