Jakarta, Lahatsatu.com – Pasar modal Indonesia menunjukkan geliat positif di tengah arus modal asing yang keluar. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, meskipun terjadi aksi jual bersih (net sell) oleh investor asing sebesar Rp 41,79 triliun sepanjang tahun ini, namun pada bulan Oktober terjadi arus modal masuk (inflow) sebesar Rp 12,96 triliun.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, mengungkapkan bahwa kondisi ini sejalan dengan penguatan pasar saham domestik. "Investor asing membukukan net buy di pasar saham domestik senilai Rp 12,96 triliun month to month, sehingga secara year to date, akumulasi net sell investor asing mencapai Rp 41,79 triliun," jelas Inarno dalam konferensi pers daring, Jumat (7/11/2025).
Di sisi lain, pasar modal mencatatkan rekor nilai transaksi harian (RNTH) saham tertinggi sepanjang masa, mencapai Rp 25,06 triliun pada Oktober 2025. Secara year to date, RNTH saham tercatat sebesar Rp 16,62 triliun, meningkat signifikan dibandingkan tahun 2024 yang hanya mencapai Rp 12,85 triliun.
"Peningkatan nilai RNTH tersebut turut dikontribusikan oleh investor individu domestik," imbuh Inarno.
Kinerja positif ini didorong oleh sentimen global yang membaik dan fundamental ekonomi domestik yang terjaga. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir Oktober ditutup di level 8163, menguat 1,28% month to month atau 15,31% year to day. Bahkan, IHSG sempat mencapai level tertinggi sepanjang masa di 8274,34 pada 23 Oktober 2025, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 15.560 triliun pada 10 Oktober 2025.
