Australia bersiap memberlakukan aturan ketat penggunaan media sosial bagi anak di bawah 16 tahun. Namun, realitanya jauh lebih rumit. Laporan terbaru dari regulator keamanan online, eSafety, mengungkapkan fakta mengejutkan: 80% anak berusia 8-12 tahun sudah aktif di media sosial pada 2024. YouTube, TikTok, Instagram, dan Snapchat menjadi platform favorit, padahal sebagian besar menetapkan batas usia minimal 13 tahun.
Komisaris eSafety, Julie Inman Grant, menyoroti kelemahan sistem verifikasi usia di platform digital. "Masih banyak yang harus dilakukan untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan usia," tegasnya. Pemerintah sendiri telah mengesahkan larangan tersebut pada November 2024, dan akan berlaku efektif akhir 2025. Jika diterapkan, Australia akan menjadi salah satu negara dengan regulasi usia media sosial paling ketat.

Beberapa platform, seperti TikTok, Twitch, Snapchat, dan YouTube, telah berupaya meningkatkan sistem deteksi usia. TikTok, misalnya, mengklaim telah menghapus lebih dari satu juta akun anak di bawah 13 tahun sejak awal 2023. Namun, Meta, induk Facebook dan Instagram, berpendapat bahwa toko aplikasi seharusnya bertanggung jawab utama dalam penegakan aturan usia, bukan platform itu sendiri.
Dengan tenggat waktu kurang dari dua tahun, pemerintah Australia dan perusahaan teknologi menghadapi tantangan besar. Mampukah mereka memastikan anak-anak di bawah 16 tahun benar-benar terlindungi dari dampak negatif media sosial? Pertanyaan ini masih menjadi pekerjaan rumah besar yang harus segera dijawab.