Ekspansi Chickin: Teknologi Peternakan Modern Sasar Kalimantan

Startup peternakan ayam, Chickin, terus melebarkan sayap bisnisnya. Setelah sukses di Jawa Tengah dan Yogyakarta, perusahaan rintisan ini berencana menjajaki pasar Kalimantan. Keberhasilan Chickin tak

Redaksi

Ekspansi Chickin: Teknologi Peternakan Modern Sasar Kalimantan

Startup peternakan ayam, Chickin, terus melebarkan sayap bisnisnya. Setelah sukses di Jawa Tengah dan Yogyakarta, perusahaan rintisan ini berencana menjajaki pasar Kalimantan. Keberhasilan Chickin tak lepas dari penerapan teknologi terintegrasi yang terbukti mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas peternakan ayam.

Teknologi andalan Chickin adalah perangkat manajemen peternakan CI TOUCH dan aplikasi Chickin. Kedua teknologi ini berperan penting dalam menekan angka kematian ayam (mortalitas) dan meningkatkan Feed Conversion Ratio (FCR). FCR merupakan rasio antara jumlah pakan yang dikonsumsi dengan berat badan ayam yang dihasilkan. Semakin rendah FCR, semakin efisien penggunaan pakan.

Ekspansi Chickin: Teknologi Peternakan Modern Sasar Kalimantan
Gambar Istimewa : cdn1.katadata.co.id

"Umumnya, dibutuhkan 1,7 hingga 1,8 kilogram pakan untuk menghasilkan 1 kilogram daging ayam," jelas Tubagus Syailendra, Co-founder dan CEO Chickin. "Namun dengan teknologi kami, angka tersebut bisa ditekan menjadi 1,4 kilogram. Ini berarti efisiensi pakan meningkat hingga 300-400 gram per kilogram daging," tambahnya saat diwawancarai di Gedung Bank DBS, Jakarta, Senin (20/1).

Lebih lanjut, Tubagus memaparkan bahwa teknologi Chickin mampu mengurangi angka mortalitas hingga 50%. Angka mortalitas ayam biasanya berkisar 6%-7%, namun dengan teknologi ini, angka tersebut dapat ditekan hingga 3%.

Model bisnis Chickin juga mengadopsi sistem contract farming, di mana perusahaan bekerja sama dengan peternak untuk memasarkan hasil panen ayam. Saat ini, sekitar 10% dari total mitra peternak Chickin telah bergabung dalam program contract farming, yang mewakili sekitar 2% pangsa pasar nasional. Chickin sendiri telah bermitra dengan peternak yang memiliki 12 ribu kandang ayam di seluruh Indonesia.

"Kami tidak mengejar pertumbuhan yang agresif, tetapi fokus pada keseimbangan antara pertumbuhan dan kesehatan bisnis," ujar Tubagus. "Target kami adalah pertumbuhan dua kali lipat," imbuhnya. Dengan teknologi dan strategi bisnis yang terukur, Chickin optimis dapat terus berkembang dan berkontribusi pada peningkatan efisiensi industri peternakan ayam di Indonesia, termasuk di Kalimantan.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih
Laporkan

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar

ads cianews.co.id banner 1