Pusat Data Nasional Bekasi: Kapasitas Terbatas, Kolaborasi Swasta Jadi Solusi

Bekasi, Jawa Barat – Pusat Data Nasional (PDN) di Cikarang, Bekasi, telah rampung dibangun. Namun, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan infrastruktur tersebut tidak mampu

Redaksi

Pusat Data Nasional Bekasi: Kapasitas Terbatas, Kolaborasi Swasta Jadi Solusi

Bekasi, Jawa Barat – Pusat Data Nasional (PDN) di Cikarang, Bekasi, telah rampung dibangun. Namun, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan infrastruktur tersebut tidak mampu menampung seluruh data dari kementerian dan lembaga pemerintah. Hal ini diungkapkan Plt Direktur Strategi dan Kebijakan Teknologi Pemerintah Digital, Teguh Apriyadi, dalam diskusi publik di Jakarta.

Teguh menjelaskan, jumlah data pemerintah yang terus meningkat membuat kapasitas PDN di Cikarang terbatas. Akibatnya, sebagian data akan disimpan di pusat data milik swasta. Untuk itu, Kominfo akan segera menerbitkan aturan mengenai klasifikasi data pemerintah, yang terbagi menjadi tiga kategori: tertutup, terbatas, dan terbuka.

Pusat Data Nasional Bekasi: Kapasitas Terbatas, Kolaborasi Swasta Jadi Solusi
Gambar Istimewa : cdn1.katadata.co.id

"Tidak semua data akan ditempatkan di PDN. Akan ada proses klasifikasi dan asesmen untuk menentukan data mana yang layak disimpan di PDN," tegas Teguh. Ia menambahkan, pemerintah tidak mampu menanggung beban jika seluruh data pemerintah dipusatkan di PDN.

Lebih lanjut, Teguh mengungkapkan bahwa pengelolaan PDN akan melibatkan pihak swasta. Hal ini dikarenakan keterbatasan sumber daya manusia (SDM) pemerintah dalam mengelola infrastruktur teknologi canggih tersebut, termasuk dalam hal perawatan dan peningkatan kapasitas. "Jujur saja, SDM pemerintah belum mampu sepenuhnya mengelola PDN," akunya.

Padahal, pembangunan PDN bertujuan untuk memangkas anggaran dan memudahkan koordinasi antar kementerian/lembaga. Eks Menteri Kominfo, Johnny Plate, pada 2019, pernah menyebutkan adanya sekitar 27.000 pusat data yang tersebar di Indonesia. Kondisi ini dinilai menyulitkan koordinasi. Plate saat itu menargetkan pengurangan jumlah pusat data menjadi sekitar 50, sebagai bagian dari peta jalan menuju kedaulatan data.

PDN Cikarang sendiri dibangun dengan skema G-to-G financing (pemerintah ke pemerintah) dengan bantuan Pemerintah Prancis senilai 164.679.680 Euro atau sekitar Rp 2,7 triliun. Fasilitas ini memiliki spesifikasi tinggi, antara lain prosesor 25.000 cores, memori 200 terabit, kapasitas penyimpanan hingga 40 petabita, dan kapasitas listrik 20 megawatt (dapat ditingkatkan hingga 80 megawatt). PDN Cikarang juga dibangun dengan standar Tier 4 dan dilengkapi sistem keamanan canggih. Luas bangunan mencapai hampir 16.000 meter persegi di atas lahan seluas lima hektare. Meskipun telah selesai dibangun, rencana peresmian yang semula dijadwalkan pada 17 Agustus 2024 lalu, akhirnya mengalami penundaan.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih
Laporkan

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar

ads cianews.co.id banner 1