Jakarta – GoTo Gojek Tokopedia kembali membuka peluang bagi para lulusan sarjana untuk berkarier di perusahaan teknologi terkemuka ini. Sebanyak 43 fresh graduates terpilih untuk mengikuti program GoTo Engineering Bootcamp 2024.
Program ini merupakan bagian dari komitmen GoTo untuk mengembangkan dan memberdayakan talenta digital Indonesia. Sejak 2018, lebih dari 250 peserta telah lulus dari program ini dan menjadi karyawan penuh waktu di Gojek dan GoTo Financial. Bahkan, 10% dari alumni GoTo Engineering Bootcamp berhasil mencapai posisi senior leadership di GoTo.
"Para alumni tersebut terus berkontribusi positif yang signifikan bagi ekosistem kami, dengan menghadirkan solusi teknologi bermanfaat bagi pengguna dan mitra," ujar Chief Technology Officer Gojek dan GoTo Engineering Bootcamp Program Champion Puneet Goyal.
Selama sembilan minggu, para peserta akan mengikuti program bootcamp secara intensif. Mereka akan diasah kemampuan pemrogramannya dan mempelajari prinsip-prinsip engineering yang kuat. Para peserta juga akan mendapatkan kesempatan belajar langsung dari para pakar engineering di GoTo dan ahli industri teknologi dari luar perusahaan.
"Program ini dirancang untuk mendorong keingintahuan peserta atas perkembangan teknologi dan mengasah kepercayaan diri mereka," tambah Puneet.
Kegiatan yang dilakukan selama bootcamp meliputi tantangan di bidang pemrograman, pelatihan pengembangan karier, dan sesi mentoring one-on-one.
Direktur Utama Grup GoTo Gojek Tokopedia Patrick Walujo menegaskan bahwa perusahaan konsisten mengembangkan talenta teknologi unggulan. "Mereka mendorong lahirnya berbagai inovasi di bisnis kami," kata Patrick.
Program GoTo Engineering Bootcamp juga bertujuan mengatasi kekurangan talenta digital di Indonesia. Selain itu, GoTo Gojek Tokopedia juga menggelar GoTo Associate Product Management Bootcamp, program pelatihan komprehensif untuk product manager dengan kurikulum kelas dunia.
Penelitian LPEM UI menunjukkan bahwa kehadiran GoTo di tingkat kota/kabupaten meningkatkan rata-rata 2,2% – 3,1% jumlah pekerja yang terampil digital selama 2018 – 2023. Di luar Jawa dan Bali, dampaknya bahkan mencapai 3,3% – 4,25%.