Influencer: Raja Baru Tren Belanja Gen Z

Generasi Z, kelompok usia 18-25 tahun, ternyata bukan hanya pengguna internet aktif, tapi juga penggerak tren belanja di Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh NielsenIQ Indonesia

Redaksi

Influencer: Raja Baru Tren Belanja Gen Z

Generasi Z, kelompok usia 18-25 tahun, ternyata bukan hanya pengguna internet aktif, tapi juga penggerak tren belanja di Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh NielsenIQ Indonesia dan Populix dalam riset terpisah.

Menurut Rusdy Sumantri, Direktur NielsenIQ Indonesia, penetrasi internet di kalangan Gen Z mencapai 98%. Tak heran, mereka menjadi pengguna internet terbanyak di Indonesia dengan persentase 44%, mengungguli Gen Y (35%) dan Gen X (21%).

Influencer: Raja Baru Tren Belanja Gen Z
Gambar Istimewa : cdn1.katadata.co.id

"Aktivitas Gen Z nyaris 100% di media sosial. Influencer menjadi salah satu sarana yang mempermudah mereka berbelanja," ungkap Rusdy dalam acara E-Commerce Expo di ICE BSD, Tangerang Banten, Rabu (25/9).

Gen Z memang dikenal sebagai generasi yang gemar berbelanja online. Mereka lebih cenderung membeli produk berdasarkan rekomendasi dari influencer, terutama di kategori kecantikan. Hal ini diperkuat oleh riset Populix yang menunjukkan 60% konsumen mengikuti program afiliasi saat membeli produk kecantikan dan kesehatan, serta makanan dan minuman.

"Perempuan dan Gen Z merupakan pendorong tren berbelanja, karena ulasan positif affiliator," kata Indah Tanip, VP Research Populix.

Indah menambahkan, tren ini menunjukkan perubahan perilaku konsumen di era digital, di mana rekomendasi produk dari affiliator memegang peran penting dalam keputusan pembelian.

Meskipun Gen Z memiliki rata-rata nilai belanja yang lebih kecil, yakni Rp 150.000 hingga Rp 200.000, namun volume belanja mereka di e-commerce merupakan yang tertinggi. Hal ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki Gen Z sebagai target pasar.

Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua influencer memiliki pengaruh yang sama. Indah mencatat banyak responden yang bersikap netral terhadap rekomendasi produk affiliator. Oleh karena itu, para pelaku bisnis perlu mengkurasi affiliator agar lebih sesuai dengan target audiens.

"Para affiliator perlu membangun kepercayaan dan kredibilitas di mata para calon konsumen untuk dapat menjalankan peran mereka secara lebih efektif dan mendapatkan penghasilan maksimal," tambah Indah.

Survei Litbang Kompas yang berjudul "Recent Trends in Shopping Behavior" juga menunjukkan bahwa konsumen tertarik membeli produk atas rekomendasi influencer, terutama untuk kategori makanan. Survei ini dilakukan terhadap 1.200 responden berusia 17-65 tahun selama 27 Mei – 7 Juni.

Kesimpulannya, influencer memegang peran penting dalam membentuk tren belanja Gen Z. Para pelaku bisnis perlu memahami perilaku dan preferensi Gen Z untuk dapat memanfaatkan influencer secara efektif dan meraih kesuksesan di pasar digital.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih
Laporkan

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar

ads cianews.co.id banner 1